Koalisi Prabowo Kuasai Parlemen, Rupiah Lesu Darah  

Reporter

Kamis, 9 Oktober 2014 05:08 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi politik dalam negeri yang semakin tidak pasti menambah tekanan terhadap rupiah. Seusai pemilihan pemimpin Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang dimenangi Koalisi Merah Putih atau koalisi pro-Prabowo, kurs rupiah anjlok. (Baca juga: Pemilihan Ketua MPR Usai, Saham Langsung Jeblok)

Pada perdagangan Rabu, 8 Oktober 2014, rupiah terus tertekan. Akhirnya, rupiah melemah dan ditutup pada level 12.239 per dolar Amerika Serikat, turun 36,7 poin atau 0,30 persen. Analis valuta asing, Lindawati Susanto, mengatakan rupiah tertekan oleh situasi politik dalam negeri. Investor menilai investasi kian diselimuti ketidakpastian, sehingga melepaskan rupiah. “Investor khawatir terjadi masalah dalam pemerintahan di kemudian hari,” katanya. (Baca: Pemilihan Ketua MPR Berpotensi Lemahkan Pasar)

Lindawati mengatakan sebagian investor memiliki preferensi tertentu terhadap Joko Widodo karena diyakini mampu mengelola birokrasi yang bersih dan ramah investasi. Namun parlemen yang dikuasai oleh koalisi pro-Prabowo dikhawatirkan bakal mengganggu agenda-agenda investasi. (Baca juga: Ketua MPR Terpilih, Pasar Tidak Banyak Terpengaruh)

Namun, kata Linda, ada faktor lain yang memperlemah rupiah. Investor, kata dia, menimbang hasil notulensi pertemuan rutin bank sentral Amerika Serikat (Fed Minutes), September lalu, yang memberi celah kenaikan suku bunga. Akhirnya, investor kembali mengakumulasi dolar.

Lindawati memprediksi rupiah masih akan tertekan. Pada perdagangan hari ini, Kamis, 9 Oktober 2014, rupiah hanya akan bergerak dalam rentang 12.150-12.250 per dolar.



MEGEL JEKSON

Berita Terpopuler

Koalisi Jokowi Sukses Rayu DPD, Siapa Dalangnya?

Kasus Bunuh Diri di Menara BCA, Keluarga Histeris
Pria Loncat dari Menara BCA, Apa Penyebabnya?














Advertising
Advertising

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya