Defisit Ekspor-Impor Diramalkan Meningkat

Reporter

Selasa, 7 Oktober 2014 06:08 WIB

TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Agus Eko, memprediksi defisit ekspor-impor akan makin meninggi. Hal ini disebabkan kebutuhan global terhadap produk ekspor Indonesia sedang menurun. “Rate defisit bisa mencapai di atas 3 persen jika ekspor tak mengalami perbaikan,” katanya.

Menurut Agus, penurunan animo dunia untuk impor produk Indonesia membuat sektor fiskal tak mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Misalnya, lesunya permintaan dunia terhadap minyak sawit mentah atau CPO mengakibatkan sektor ekspor terkena imbas besar. Karena itu, menurut dia, pemerintah harus mengalihkan fokus ke pemenuhan kebutuhan dalam negeri. (Baca: Pemerintah Pangkas Target Ekspor hingga 5 Persen)

Agus Eko mengatakan pemerintah juga harus menggenjot penanaman modal dalam negeri (PNDM) untuk memperbaiki ekonomi. Investasi dalam negeri dapat meningkat jika pemerintah memperbaiki kemudahan investasi. Peningkatan fasilitas dan infrastruktur memadai menjadi kunci. Selain itu, kemudahan perizinan juga dapat mendorong animo investor dalam negeri.

Pemerintah juga dapat mendorong sektor pariwisata. Dia mengatakan harus ada jaminan keamanan dan situasi politik yang segera membaik. Promosi pariwisata dapat dilakukan tak hanya di wilayah Eropa Barat dan Amerika, tapi juga di wilayah Asia Timur dan Eropa Timur. (Baca juga: Ekspor Minyak Mentah Indonesia Lesu)

Bank Dunia memprediksi pertumbuhan Indonesia di masa mendatang sulit bersaing dengan negara sekawasan lainnya. Masih digantungkannya harapan pada ekspor komoditas menjadi penanda. Bahkan, tahun ini lembaga donor internasional itu memperkirakan pertumbuhan Indonesia hanya 5,2 persen, melambat dibanding pada tahun lalu yang sebesar 5,8 persen. (Baca: Konsumsi dan Investasi Andalan Pertumbuhan Ekonomi)

Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Axel Van Trotsenburg mengatakan pulihnya ekonomi negara maju dan meningkatnya ekspor di kawasan ini menjadi faktor pendukung pertumbuhan ke depan. Tapi dampak dari manfaat yang diterima setiap negara berbeda-beda, bergantung pada iklim investasi dan kondisi ekspor negara. (Baca: Andalkan Ekspor, Ekonomi Indonesia Sulit Bersaing)

PINGIT ARIA | YOLANDA RYAN ARMINDYA | JAYADI SUPRIADIN

Berita Terpopuler
Unjuk Rasa Berakhir Ricuh, FPI Salahkan Ahok

Koalisi Prabowo Diklaim Dukung Perpu Pilkada
Ini Profil Nurhayati Calon Ketua MPR dari Demokrat

Berita terkait

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

4 jam lalu

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

3 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

3 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

4 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

4 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

9 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

9 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

10 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

11 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

12 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya