Menteri BUMN, Dahlan Iskan berdiri di depan panggung wayang kulit saat menggelar Selamatan Budaya-Nonton Wayang Bareng Dahlan Iskan di halaman Rumah Dahlan, Jalan Bali, Surabaya (18/3). Acara nonton wayang bareng warga yang di gelar di 18 Kota/Kabupaten di Jawa Timur ini sebagai upaya calon presiden Konvensi Partai Demokrat untuk lebih dekat dengan pendukungnya. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Jakarta - Dahlan Iskan, Menteri Badan Usaha Milik Negara, siap menjadi sociopreneurship usai menjalankan tugas sebagai menteri. Ia mengaku telah menyiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk menjalani keinginannya.
"Saya ingin menjadi sociopreneurship yang akan melistriki daerah di mana dalam 10 tahun lagi belum tentu akan dialiri listrik oleh PLN," ujar dia, Kamis 25 September 2014. (Baca: City Car Listrik Dahlan Iskan Dijual Rp 200 Juta)
Kegiatan sociopreneurship yang dimaksud oleh Dahlan adalah kegiatan sosial yang dikelola secara korporasi. "Menghasilkan laba tapi laba itu akan kembali untuk kegiatan sosial lagi," ujar dia. Ia mengaku keuntungan yang dicari tak akan besar karena pada prinsipnya akan digunakan lagi untuk mengelola kegiatan sosial tersebut.
Untuk mewujudkan keinginan itu, Dahlan mengaku telah melatih 30 orang muda. "Mereka akan dilatih untuk menanam pohon Kaliandra merah dan mengolahnya menjadi biomass," ujar dia. Pelatihan ini, kata Dahlan, dilakukan di Sukabumi, Jawa Barat. (Baca:Mobil Listrik Dahlan Iskan Berapa Harganya ?)
Konsep pelaksanaan, kata Dahlan, akan melibatkan peran masyarakat. "Masyarakat di daerah itu akan diminta menanam Kaliandra Merah," ujar dia. Kaliandra yang sudah siap, kata dia, ditebang lalu dijual ke para sociopreneurship untuk kemudian diolah menjadi listrik.
Ia mengaku memilih Kaliandra Merah karena memiliki kalori setara dengan batubara. "Kaliandra Merah adalah pohon energi, satu pohon setara dengan 4.000 kalori yang setara dengan batubara," ujar dia. Selain itu, kata Dahlan, akar pohon energi ini diklaim dapat menambah kesuburan tanah.
Dahlan mengatakan, masyarakat akan diuntungkan dengan konsep yang ia ajukan. "Masyarakat mendapat untung dari penjualan kayu Kaliandra, sociopreneurship mendapatkan bahan baku untuk pengadaan listrik, kemudian masyarakat mendapatkan listrik," ujar dia. Selain itu, kata Dahlan, menanam Kaliandra tak sulit sebab setelah ditebang pohon ini akan tumbuh kembali tanpa perlu menanam ulang.