Rupiah Masih Fluktuatif  

Reporter

Selasa, 23 September 2014 06:56 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika dan sebagian bursa saham regional masih melanjutkan gerak positif menyusul meredanya laju penguatan kurs dolar. Investor, yang mulai bersikap realistis atas sentimen bank sentral Amerika Serikat (The Fed), akhirnya mengalihkan portofolio ke aset-aset yang lebih berisiko. Walhasil, kurs rupiah akhirnya menguat lima poin (0,04 persen) ke level 11.975,5 per dolar AS. (Baca: Sentimen The Fed Mereda, Rupiah Tetap Melemah)

Analis valuta asing, Lindawati Susanto, mengatakan tren penguatan dolar yang mulai mereda berhasil mendorong rupiah menguat. Daya tarik dolar yang sedikit berkurang membuat investor cenderung melepas aset-aset berdenominasi rupiah untuk sementara waktu. “Daya tarik dolar kian berkurang seiring dengan semakin meredanya sentimen The Fed,” ujarnya.

Sentimen positif dari luar negeri juga mempengaruhi pergerakan rupiah. Agenda gubernur bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB), Mario Draghi, yang berbicara mengenai target program-program stimulus di depan komite ekonomi dan keuangan parlemen Eropa tadi malam, membuat dolar cenderung melemah terhadap euro. “Testimoni Draghi juga menekan arah penguatan dolar,” tutur Lindawati.

Meski demikian, investor terus mewaspadai perkembangan data-data ekonomi Amerika Serikat. Konsensus analis, yang memprediksi laju produk domestik bruto kuartal kedua AS bakal tumbuh 4,6 persen, diprediksi akan mendorong kembali tren penguatan dolar. Apalagi, menjelang akhir bulan, kebutuhan akan kurs dolar korporasi cenderung meningkat. (Baca juga: Indeks Cina dan Properti AS Pengaruhi IHSG Sepekan)

Kurs rupiah yang sudah relatif minim tekanan akan menghadapi permintaan dan penawaran dolar di pasar uang. “Permintaan rutin korporasi potensial menciptakan tekanan terhadap rupiah,” tutur Lindawati. Hari ini, Selasa, 23 September 2014, kurs rupiah masih berada di level 11.900-12.050 per dolar AS. Minimnya keberadaan sentimen positif disinyalir bakal menambah kecenderungan fluktuasi pergerakan rupiah.

MEGEL JEKSON

Berita Terpopuler
Istri AKBP Idha Endri Kuasai Harta Bandar Narkoba
Golkar Terbelah Hadapi Voting RUU Pilkada
Onno W. Purbo Nilai E-Blusukan Jokowi Tak Relevan




Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

22 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya