Ekspor Industri Kreatif Yogya Rp 2,8 Triliun

Reporter

Selasa, 16 September 2014 17:07 WIB

Miniatur gitar para musisi dunia terkenal siap dikemas di Industri Music Miniature, kelurahan Sorogenen, kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta, Senin (7/1). Kerajinan berbahan kayu mahoni ini mampu memproduksi hingga 1000 miniatur gitar dalam berbagai bentuk untuk diekspor ke pasar Amerika Serikat dengan harga eceran 30-40 dollar amerika. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Yogyakarta Riyadi Ida Bagus Salyo Subali menargetkan nilai ekspor industri kreatif naik 10 persen. Nilainya dari US$ 220 juta atau sekitar Rp 2,6 triliun pada 2013 menjadi US$ 242 juta atau sekitar Rp 2,89 triliun hingga akhir tahun 2014.

"Pada semester I sudah naik 3 persen dari tahun lalu menjadi US$ 226,6 juta (setara Rp 2,7 triliun)," katanya saat ditemui Tempo di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 16 September 2014. Menurut dia, nilai yang didapat berasal dari surat keterangan asal atau dokumen yang disertakan barang saat dikirim keluar. (Baca: Telkom Kembangkan Industri Digital Kreatif di Yogyakarta)

Sebelumnya Inspektur Jenderal Kemenperin Syarif Hidayat mengatakan, pada Juni 2014, nilai ekspor komoditas industri kreatif dari Yogyakarta berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar US$ 27 juta atau sekitar Rp 323 miliar.

Data yang dikeluarkan BPS itu, kata Riyadi, hanya berdasarkan data ekspor yang tercatat dari Bandara Adisucipto. Komoditas industri kreatif dari Yogyakarta melakukan ekspor sebagian besar dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Tanjung Priok, Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Juanda, dan Bali. "Yang lewat Adisucipto itu tidak banyak, hanya bergerak 2,5-5 persen dari US$ 220 juta," katanya.

Padahal ada 87 negara yang menjadi tujuan ekspor komoditas industri kreatif dari Yogyakarta. "Ada 102 komoditas yang diekspor dari 115 eksportir," kata Riyadi. Menurut Riyadi, tiga negara teratas adalah Amerika, Jerman, dan Jepang. Untuk di Jerman sendiri, minat paling banyak dari tekstil, kerajinan kayu, kerajinan batu, perak, dan kerajinan bambu.

Selain menargetkan nilai ekspor meningkat, industri kreatif diharapkan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Yogyakarta. Sekarang ada sekitar 22 ribu pelaku industri kreatif dari 84.234 industri kecil menengah. "Kalau satu industri kreatif menggunakan empat tenaga kerja, ada 88.000 tenaga kerja, dan itu pasti terus berkembang," ujar Riyadi.

HUSSEIN ABRI YUSUF




Berita Terpopuler
Pasar Kecewa terhadap Susunan Kabinet Jokowi
Jadi Anggota BPK, Harry Azhar Mundur dari Golkar
Airport Tax Wajib Masuk Tiket
Asuransi Pertanian, Premi Petani Rp 180 Ribu/Ha

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

15 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

19 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

55 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

59 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya