IHSG Loyo, Saham-saham Ini Bisa Jadi Andalan  

Reporter

Rabu, 10 September 2014 08:44 WIB

Seseorang melintas di depan layar indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, 7 Juli 2014. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Saham-saham perbankan masih menjadi pendorong kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini. Equity Analis dari Asia Financial Network, Agus Susanto, mengatakan, secara sektoral, saham emiten sektor perbankan terutama big cap masih akan menjadi pendorong utama indeks.

Hal ini berlaku hingga kebijakan normalisasi oleh bank sentral Amerika Serikat pada awal tahun nanti. (Baca: IHSG Terancam Aksi Ambil Untung.) “Sektor perbankan masih didominasi oleh beberapa emiten unggulan, seperti BBRI, BMRI, dan BBCA,” kata Agus, Selasa, 9 September 2014.

Selain perbankan, saham lainnya yang cukup moncer adalah kelapa sawit. Harga sawit yang tahun ini lebih tinggi dari tahun lalu dan volume produksi yang meningkat membuat pendapatan dan laba lima saham terbesar sawit bergerak naik. Lima emiten yang dimaksud adalah AALI, SMAR, SSMS, LSIP, dan SIMP. (Baca: Kembalinya Investor Asing Jadi Amunisi IHSG)

Senin, 8 September 2014, indeks menembus level tertinggi 5.262,57. Adapun pada Selasa, 9 September 2014, IHSG melemah 49,36 poin (-0,94 persen) pada level 5.197,12 poin. (Baca: IHSG Masih Rentan Terkoreksi)

Selain perkebunan dan perbankan, Kepala Riset KSK Financial Group David Cornelis mengatakan saham emiten pada sektor infrastruktur, pertambangan, dan konsumen layak dikoleksi. Alasannya, pergerakan teknikal, fundamental, dan likuiditas emiten sektor-sektor tersebut cukup bagus. Dengan posisi IHSG yang melemah, sebaiknya investor hanya berposisi pada saham-saham berkapitalisasi besar untuk meminimalkan risiko.

David mengatakan yang perlu diwaspadai adalah kenaikan IHSG yang menembus rekor baru tapi tak didukung penuh oleh saham-saham berkapitalisasi besar. “Artinya, investor perlu waspada ketika saham-saham bluechips tidak menembus rekor yang baru juga,” kata David, Selasa, 9 September 2014.

Justru yang menembus rekor baru adalah saham-saham lapis kedua dan ketiga. Ini merupakan sinyal negatif agar investor lebih waspada terhadap koreksi mendatang yang cukup besar.

FAIZ NASHRILLAH



Berita Terpopuler
Temui Mega, Risma Tak Bersedia Jadi Menteri Jokowi
PKS Blunder Usung Pilkada Tak Langsung
Ketemu Sudi Silalahi, Rini Minta Maaf
Demi Prabowo, PKS Setuju Pilkada Lewat DPRD
Jokowi: RUU Pilkada Potong Kedaulatan Rakyat

Berita terkait

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

3 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

5 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

5 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

6 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

9 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

11 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

11 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

16 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya