Pipa Pertamina Subang Sudah Alirkan Solar Lagi
Sabtu, 30 Agustus 2014 20:02 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Perbaikan pipa Pertamina yang meledak di Desa Mandalawangi, Kecamatan Sukasari, Subang rampung hari ini, Sabtu, 30 Agustus 2014. "Pada penyaluran awal, flow rate diatur pada kecepatan 380 kiloliter per jam dan akan terus ditingkatkan kecepatannya sesuai dengan kebutuhan," kata Assistant Manager External Relation Marketing Operational Regional III PT Pertamina, Milla Suciyani, dalam siaran pers yang diterima Tempo, Sabtu, 30 Agustus 2014.
Milla mengatakan, perbaikan pipa rampung hari ini pukul 10.57 WIB. Selepas pengujian rampung, pipa itu mulai kembali dipergunakan menyalurkan Solar dari Terminal Bahan Bakar Minyak Balongan menuju Terminal BBM Plumpang mulai pukul 12.49 WIB. Sejauh ini, tutur Milla, hasil pengujian pipa selepas perbaikan menunjukkan tidak terjadi rembesan sehingga pipa bisa dipergunakan kembali untuk menyalurkan Solar. Penyaluran pertama memang sengaja belum maksimal. "Adapun kecepatan maksimal penyaluran jalur pipa satu ini bisa mencapai 1.500 kiloliter per jam," kata dia. (Baca:Pipa Solar Yang Meledak Untuk Pasokan Jakarta)
Menurut Milla, selama proses perbaikan pipa itu, tidak ada gangguan pasokan Solar ke Terminal BBM Plumpang. Pasokan Solar ke terminal itu selain lewat pipa yang meledak, juga disalurkan melalui jalur pipa laut dari kapal tanker untuk menjaga stok Solar. "Stok sangat aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kata dia.
Pipa pemasok Solar menuju Terminal Bahan Bakar Minyak Plumpang itu sempat bocor dan meledak pada Kamis 28 Agustus 2014 lalu. Diduga, hal ini terjadi karena ada upaya pencurian minyak yang dilakukan dengan melubangi pipa. Akibat ledakan pipa itu, tiga orang tewas dan empat orang luka. Korban meninggal berasal dari satu keluarga, yaitu Ustadz Syamsudin, Ismail, dan Jaka. (Baca:Pipa Pertamina Meledak, Tiga Warga Tewas Terpanggang)
Selain korban meninggal dunia dan korban luka, ledakan pipa gas Pertamina tersebut membuat solar yang terbakar mengalir ke areal persawahan dan sebagian lagi masuk ke Sungai Batang. Solar yang terbakar dan mengalir melalui Sungai Batang kemudian melalap rumah panggung milik Syamsudin yang berjarak 1 kilometer dari lokasi kejadian. Selain rumah Syamsudin, satu rumah milik Asnah juga luluh lantak rata dengan tanah. Asnah dan keluarganya berhasil meloloskan diri. Asnah dan tiga anaknya hanya mengalami luka bakar akibat percikan api. Namun 11 domba milik Asnah ikut hangus terbakar bersama kandangnya.
Pertamina berjanji akan memberikan santunan bagi ahli waris korban tewas akibat ledakan pipa itu. Sementara korban luka-luka masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Pertamina di Jakarta. Pertamina bersama aparat Desa Mandalwangi tengah mengidentifikasi lahan terdampak milik warga untuk pemberian ganti rugi.
AHMAD FIKRI
Terpopuler:
Ajudan Nazar Akui Pernah Antarkan Uang buat Ibas
Ini Ulah Pertama Balotelli di Liverpool
Warga Kutai Diterkam Buaya
Jokowi Tak Janjikan Jabatan, PPP Ogah Bergabung
Lama Tak Bertemu, Machfud: Anas Terkencing-kencing