Eksportir Mebel Lirik Pasar Rusia  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Kamis, 28 Agustus 2014 19:25 WIB

Proses pembuatan karya mebel ukir di sentra industri mebel Jepara di Senenan, Jepara, Jateng, Rabu (29/5). ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Surakarta - Eksportir mebel di Indonesia mulai melirik pasar baru selain pasar tradisional, seperti Amerika Serikat dan Eropa Barat. Ketua Umum Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI) Soenoto mengatakan saat ini pihaknya membidik pasar Rusia.

Dia menilai masyarakat Rusia menyukai desain mebel yang klasik. “Bisa dari kayu atau rotan,” katanya seusai pelantikan pengurus AMKRI Surakarta, Rabu malam, 27 Agustus 2014, di Surakarta, Jawa Tengah.

Sebaliknya, mebel dari plastik dan aluminium tidak diminati konsumen asal Rusia. Dia mengakui bahwa transaksi ekspor ke Rusia memang masih sedikit. Kendalanya, jarak dan masalah bahasa. “Tidak semua orang Rusia lancar berbahasa Inggris," ujar Soenoto. (Baca: Pemain Asing Monopoli Bisnis Mebel di Jepara?)

Namun Soenoto melihat prospek cerah dari pasar Rusia, karena tren transaksi terus meningkat, meski belum signifikan. “Selama ini, ekspor mebel kayu dan rotan dan produk turunannya lebih banyak ke Amerika Serikat, Eropa Barat, Amerika Latin, Jepang, dan Timur Tengah. Rusia adalah pasar baru yang layak dicoba,” tuturnya.

Upaya memperbesar peluang ekspor ke Rusia dicapai dengan banyak mengikuti dan menggelar pameran berskala internasional. Misalnya, mengikuti pameran di Amerika Serikat, Jerman, Belanda, dan Rusia. (Baca: 2014, Ekspor Furnitur Ditargetkan US$ 2 Miliar)

Pihaknya juga mengadakan pameran berskala internasional seperti Indonesia International Furniture Expo (IFEX) pada Maret 2014. “Acaranya bisa dibilang sukses. Baik dari jumlah pengunjung maupun transaksi,” katanya.

Saat ini dia tengah menyiapkan IFEX 2015 yang akan diselenggarakan pada 12-15 Maret 2015. Tema yang diangkat adalah "Mengembangkan Tradisi Lokal dengan Sentuhan Modern". “Saat ini 85 persen stan sudah dipesan.”

Dia berharap berbagai upaya, seperti pameran dan membuka pasar baru, dapat meningkatkan nilai ekspor produk mebel dan kerajinan hingga US$ 5 miliar dari saat ini di kisaran US$ 2 miliar.

Ketua AMKRI Surakarta Supriyadi mengakui pasar Rusia memang menggiurkan. Sebab, potensinya sangat besar dan harga jualnya tergolong tinggi. “Tapi kendalanya juga tak kalah besar,” tuturnya.

Supriyadi juga mengeluhkan jarak yang jauh, sehingga biaya logistiknya menjadi mahal. Selain itu, kata dia, pihaknya juga kesulitan berkomunikasi dengan konsumen di Rusia yang rata-rata tidak bisa berbahasa Inggris. “Komunikasinya jadi tidak begitu lancar.”

UKKY PRIMARTANTYO



Terpopuler:
Hasil Pleno, Demokrat Tetap Koalisi Merah Putih
Ditolak SBY, Jokowi Siap Naikkan Harga BBM
Pelat Nomor Lamborghini Lulung Tak Terdaftar
Jokowi Diuntungkan Jika SBY Naikkan BBM
SBY-Jokowi Tidak Hanya Bahas BBM




Berita terkait

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

1 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

2 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

2 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

7 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

7 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

7 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

9 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

10 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

12 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

13 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya