Jero Pede Bisa Atasi Kuota BBM bila Jebol

Reporter

Rabu, 27 Agustus 2014 17:45 WIB

Antrean panjang pengendara bermotor mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Jalan Proklamasi, Depok, Jawa Barat, 26 Agustus 2014. Antrean itu disebabkan kelangkaan BBM Bersubsidi menyusul diberlakukannya pemangkasan kuota BBM Bersubsidi. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik tidak mempermasalahkan kian tipisnya kuota bahan bakar minyak bersubsidi. Pemerintah, kata dia, setiap hari menghitung stok BBM bersubsidi dan jumlah kekurangan."Kalau terjadi over quota akan kami hitung nanti," katanya saat ditemui di stasiun pengisian bahan bakar umum di Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Rabu, 27 Agustus 2014. (Baca: Kuota BBM Berpotensi Jebol 1,35 Juta KL)

Dia mengatakan, jika alokasi BBM bersubsidi jebol dan mengakibatkan penambahan kuota, pemerintah akan membicarakan hal tersebut dengan Dewan Perwakilan Rakyat. "Waktu saya awal jadi Menteri ESDM, kuota jebol di 2011, tetapi tidak lantas terjadi kiamat, bisa diatasi. Tiga kali saya atasi kuota jebol," katanya. "Apalagi nanti saya kan juga di DPR. Jangan dibikin sulit."

Menurut Jero, antrean pembeli BBM di SPBU-SPBU sudah mulai normal, seperti yang terjadi di Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Yogyakarta. Untuk mengatasi antrean panjang pembeli BBM, dia mencontohkan, di Padang, pemerintah telah meminta Pertamina untuk menggelontorkan pasokan BBM agar kebutuhan masyarakat tercukupi. (Baca : Harga Premium Rp 20 Ribu per Liter di Padang

Karena itu, dia meminta masyarakat tidak panik. "Subsidi cukup dan nonsubsidi lebih dari cukup. Belilah secukupnya. Jangan berlebihan, jangan takut kehabisan," katanya.

Pemerintah, kata dia, serius mengurusi masalah kebutuhan bahan bakar dengan menyediakan stok. "Saya sudah cek ke Pertamina, stoknya 18 hari. Biasanya 15 hari sudah aman," katanya. Dia mengatakan stok bahan bakar tidak akan habis karena hanya BBM bersubsidi yang mengalami pengetatan konsumsi. "Kalau mau beli Pertamax, berapa pun ada."

Jika kuota BBM bersubsidi jebol dalam pemerintahan SBY ataupun pemerintahan mendatang, "Nanti kami lihatlah. Pemerintah tahun depan atau sekarang sama saja. Kalau terjadi ekses, kami tangani eksesnya," katanya. (Baca:Kuota BBM Subsidi Masih 15,5 Juta Kiloliter )

ALI HIDAYAT

Berita Lain:
Lion Air Juara Delay : 20 Ribu Kali Selama 6 Bulan
BI: Bitcoin Bisa Jadi Alat Cuci Uang
Penerimaan Pajak Tahun Ini Merosot
Trans Studio Ekspansi ke Thailand dan India

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

9 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

57 hari lalu

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

16 Oktober 2023

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

MKementerian ESDM akan memberikan bantuan 600 ribu unit rice cooker secara gratis, apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

26 Juli 2023

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

Energi surya memiliki peran strategis dalam mengakselerasi upaya transisi energi khususnya di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Baca Selengkapnya

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

11 Februari 2023

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

Inilah 5 Provinsi Penghasil emas terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

11 Februari 2023

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

Kementerian ESDM terus mengembangkan sektor panas bumi untuk menurunkan efek rumah kaca.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM: Ekspor Emas Dihentikan Bertahap

10 Februari 2023

Menteri ESDM: Ekspor Emas Dihentikan Bertahap

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan larangan ekspor emas akan dilakukan secara bertahap.

Baca Selengkapnya

Soal Ekosistem Kendaraan Listrik, Anggota DPR Minta Pemerintah Realistis

7 Februari 2023

Soal Ekosistem Kendaraan Listrik, Anggota DPR Minta Pemerintah Realistis

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno meminta pemerintah realistis dengan target pembentukan ekosistem kendaraan listrik atau EV di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Inginkan Power Wheeling Tetap Dipertahankan di RUU EBT, Anggota DPR: Ada Jalan Tengah dengan Pemerintah

6 Februari 2023

Inginkan Power Wheeling Tetap Dipertahankan di RUU EBT, Anggota DPR: Ada Jalan Tengah dengan Pemerintah

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno menginginkan skema power wheeling tetap dimasukkan dalam Rancangan Undang-Undang Enerbi Baru dan Terbarukan atau RUU EBT.

Baca Selengkapnya