BBM Langka, Angkot Masuk Kandang Lebih Cepat
Selasa, 26 Agustus 2014 11:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Kelangkaan bahan bakar minyak bersubsidi di berbagai kota mulai berimbas bagi pengoperasian angkutan umum. Kini angkutan umum terpaksa pulang kandang lebih cepat karena jam operasionalnya dipangkas 50 persen demi menghemat BBM.
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Angkutan Darat Andriansyah mengatakan sejumlah operator perusahaan angkutan umum terpaksa mengurangi jam kerja angkutannya untuk menyiasati langkanya BBM. “Ya, bagaimana lagi, daripada mereka berhenti beroperasi,” ujarnya saat dihubungi, Selasa, 26 Agustus 2014. (Baca:Premium dan Solar Langka di Karanganyar )
Menurut Andriansyah, operator angkutan terpaksa mengurangi jam operasional kendaraannya 40-50 persen dari waktu normal. Jika biasanya sopir angkutan kota bisa melakukan perjalanan 8-10 rit per hari, kini mereka hanya bisa menempuh 5-6 rit.
Seretnya pasokan BBM, ujar dia, menyebabkan para sopir antre hingga beberapa jam di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Itu pun sopir tidak bisa mengisi sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. “Sudah mengantre, dipotong lagi jatahnya,” kata Andriansyah.
Andriansyah mengungkapkan, perusahaan angkot di beberapa daerah Jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa, seperti Cirebon, Kuningan, dan Indramayu, khusus Sabtu dan Ahad pekan lalu terpaksa mengandangkan kendaraannya. Total diperkirakan ada 1.200 angkot yang masuk kandang. “Saat ini kami tengah menginventarisasi berapa kerugiannya pastinya,” ujarnya. (Baca:Bappenas Ketemu Tim Transisi, Soal BBM Tak Dibahas )
Dengan kondisi tersebut, ia berharap pemerintah segera turun tangan dan mengembalikan kondisi pasokan ke semula, serta memberikan solusi ke depan agar layanan terhadap pengguna jasa tidak terganggu. “Kami minta Pertamina berikan layanan khusus bagi angkutan umum mengingat pentingnya buat masyarakat,” katanya.
Sebelumnya Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan PT Pertamina (Persero) terpaksa memotong alokasi harian BBM bersubsidi di ssemua SPBU demi pengendalian konsumsi BBM bersubsidi agar kuota yang ditetapkan pemerintah tak jebol. Pemotongan kuota Premium sebesar 5 persen, sedangkan kuota Solar dipangkas 10- 5 persen. (Baca:SPBU Dalam Kota Bogor Antre Panjang)
JAYADI SUPRIADIN
Terpopuler:
Polisi Panggil Pengurus Gerindra Soal Garuda Merah
Ini Saran Komnas HAM kepada Tim Advokasi Prabowo
Masuk Bursa Wali Kota Depok, Tifatul Direspons Negatif
Lusa, PTUN Akan Jatuhkan Vonis Gugatan Prabowo
Nazaruddin: Nova Riyanti Juga Istri Anas