81 Persen Saham Sido Muncul di Tangan Publik  

Jumat, 22 Agustus 2014 03:25 WIB

sidomuncul

TEMPO.CO, Surakarta - Industri jamu terkemuka, PT Sido Muncul (Tbk), sudah menjadi perusahaan publik sejak melakukan penawaran saham perdana (IPO) pada pertengahan Desember 2013. Kini sebanyak 81 persen sahan Sido Muncul telah dikuasai publik.

Direktur Utama Sido Muncul Irwan Hidayat menilai banyaknya saham publik di perusahaannya menunjukkan bahwa pabrik jamu asal Semarang, Jawa Tengah, itu dipercaya masyarakat luas. Ia menyebut salah satu pertimbangannya untuk menjadi perusahaan publik adalah agar Sido Muncul menjadi perusahaan transparan sehingga mendapat kepercayaan masyarakat. "Sekarang tidak ada yang bisa ditutupi. Keuangan transparan, cara pembuatan juga transparan," katanya di Surakarta, Kamis, 21 Agustus 2014. (Baca:Istri Ahok Jadi Bintang Iklan Jamu)

Menurut Irwan, saat pertama kali melantai di bursa setengah tahun silam, saham Sido Muncul dilepas di harga Rp 580 per lembar. "Selanjutnya naik turun. Pernah jadi Rp 805 per lembar, pernah juga Rp 950 per lembar. Naik turun tergantung situasi," kata dia.

Irwan mengaku sama sekali tidak punya niat untuk membeli kembali saham Sido Muncul yang telah dilepas (buyback). Menurut dia, tidak ada untungnya membeli kembali saham sendiri. "Buat apa? Kecuali kalau suatu hari masyarakat tidak percaya lagi (Sido Muncul), ya di buyback," ucapnya. (Baca: Sido Muncul Bangun Pabrik Jamu di Makassar)

Ihwal sisa saham yang belum dilepas ke publik sebanyak 19 persen, Irwan mengaku belum ada rencana untuk menjualnya. Sebab, belum ada rencana pengembangan perusahaan dalam waktu dekat. "Saya juga tidak ingin menggoreng saham atau melakukan trik supaya nilai sahamnya naik. Pokoknya diserahkan ke bursa. Saya hanya menjalankan perusahaan dengan hati-hati agar jangan rugi," katanya.

Irwan mengungkapkan selama tahun 2013, Sido Muncul telah meraup untung senilai Rp 405 miliar. Sebanyak 99 persen dari keuntungan itu telah dibagikan ke pemegang saham. Untuk tahun ini, dia menargetkan keuntungan perusahaan minimal sama seperti tahun lalu.

Saat ini lima persen produk Sido Muncul diekspor ke berbagai negara, seperti Amerika, Australia, ASEAN, Timur Tengah, dan negara-negara Eropa. Porsi ekspor relatif kecil karena pasar dalam negeri sendiri tumbuh pesat. (Baca:Jamu Sidomuncul Masuk Pasar Singapura dan Australia)

UKKY PRIMARTANTYO





Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi

Berita terpopuler lainnya:
Kiai Pro-Prabowo: Jika Tidak PSU, MK Cacat
Tiga Kader Golkar Gugat Ical Rp 1 Triliun
Candi Borobudur Disebut Jadi Target Teror ISIS

Berita terkait

Ada Apa di Balik IPO PT Pertamina Geothermal Energy

22 Februari 2023

Ada Apa di Balik IPO PT Pertamina Geothermal Energy

PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) akan menggelar penawaran saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada 24 Februari.

Baca Selengkapnya

4 Anak Usaha BUMN IPO Tahun Depan, Ini Porsi Saham yang Akan Dilepas ke Publik

7 Desember 2022

4 Anak Usaha BUMN IPO Tahun Depan, Ini Porsi Saham yang Akan Dilepas ke Publik

Empat anak usaha perusahaan pelat merah bakal IPO pada 2023, mulai Pertamina Geothermal hingga Palm Co.

Baca Selengkapnya

Operator Cinema XXI Dikabarkan IPO Tahun Depan, Bidik Dana Rp 17,17 Triliun

3 Desember 2022

Operator Cinema XXI Dikabarkan IPO Tahun Depan, Bidik Dana Rp 17,17 Triliun

PT Nusantara Sejahtera Raya, operator bioskop Cinema XXI, dikabarkan tengah mempertimbangkan rencana IPO pada tahun depan.

Baca Selengkapnya

40 Perusahaan Masuk Pipeline IPO, BEI Sebut Banyak yang dari Sektor Teknologi

14 Oktober 2022

40 Perusahaan Masuk Pipeline IPO, BEI Sebut Banyak yang dari Sektor Teknologi

BEI menyampaikan sebanyak 40 perusahaan masuk dalam daftar antrean penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) BEI.

Baca Selengkapnya

Nilai Pengumpulan Dana di Bursa Tembus Rp 175,34 Triliun

3 Oktober 2022

Nilai Pengumpulan Dana di Bursa Tembus Rp 175,34 Triliun

Otoritas Jasa Keuangan mencatat hasil penggalangan dana oleh perusahaan-perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia sangat baik.

Baca Selengkapnya

Berencana IPO, Pupuk Kaltim: Kami Masih Menunggu Pemegang Saham

7 Juni 2022

Berencana IPO, Pupuk Kaltim: Kami Masih Menunggu Pemegang Saham

PT Pupuk Kalimantan Timur atau Pupuk Kaltim berencana melantai di bursa efek Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bos Pelindo Beberkan Alasan Perusahaan Tunda Rencana IPO

19 Mei 2022

Bos Pelindo Beberkan Alasan Perusahaan Tunda Rencana IPO

Rencana IPO anak usaha Pelindo muncul saat perseroan belum melakukan merger.

Baca Selengkapnya

Rencana IPO Anak Usaha, Tempo Cermati Perkembangan Pasar

18 Mei 2022

Rencana IPO Anak Usaha, Tempo Cermati Perkembangan Pasar

Tempo Inti Media masih akan mencermati perkembangan pasar menyusul rencana IPO PT IMD.

Baca Selengkapnya

IPO, NETV Targetkan Dapat Dana Rp 149,99 Miliar

26 Januari 2022

IPO, NETV Targetkan Dapat Dana Rp 149,99 Miliar

NETV menawarkan sebanyak-banyaknya 765.306.100 saham barunya atau setara 4,37 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Baca Selengkapnya

Total Dana IPO 2021 BEI Capai Rp 32,14 T, Saham Bukalapak Penyumbang Terbesar

17 September 2021

Total Dana IPO 2021 BEI Capai Rp 32,14 T, Saham Bukalapak Penyumbang Terbesar

Bursa Efek Indonesia menyatakan IPO saham berhasil terpecahkan pada 2021 ini, dengan PT Bukalapak Tbk. sebagai penyumbang terbesar.

Baca Selengkapnya