Kampanye Uang Elektronik, BI Bidik Mahasiswa  

Rabu, 20 Agustus 2014 16:37 WIB

Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution dan Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring, Direktur Utama XL Hasnul Suhaimi, Dirut Indosat Alexander Rusli dan Dirut Telkomsel Alex J Sinaga, saat mengikuti peluncuran Layanan Pengiriman Uang Elektronik Lintas Operator pertama di Dunia, di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (15/5). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Yogyakarta - Bank Indonesia mengkampanyekan penggunaan uang elektronik untuk mendorong masyarakat menerapkan transaksi keuangan yang mudah, aman, dan efisien. Proyek percontohan kampanye berlangsung di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Rabu, 20 Agustus 2014.

Uang elektronik yang dikampanyekan itu mirip dengan kartu debit anjungan tunai mandiri. Bedanya, uang elektronik ini tidak dilengkapi dengan personal identification number (PIN). Karena tidak ada PIN, jika kartu elektronik hilang, pemegang kartu akan kehilangan uang yang tersimpan di dalamnya.

Nilai uang yang disimpan di dalam kartu ini maksimal Rp 1 juta. Pemegang kartu bisa menggunakannya untuk bertransaksi, misalnya, di toko-toko yang menjadi mitra bank yang mengeluarkan kartu itu. Cara mengakses kartu ini dan kartu debit sama. (Baca: Dorong Transaksi Non-Tunai, BI Rambah Kampus)

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, Arief Budi Santoso, mengatakan mahasiswa UGM mendapat giliran sosialisasi pertama karena mereka dianggap mudah menyerap teknologi baru. Selain itu, ada data bahwa lebih dari 50 ribu mahasiswa bertransaksi di sekitar kampus. "Mereka adalah agen perubahan yang gemar mencoba hal baru," kata Arief setelah meresmikan sosialisasi Gerakan Nasional Nontunai di Sekolah Vokasi Program Diploma Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Rabu, 20 Agustus 2014.

Menurut Arief, saat ini transaksi keuangan nontunai di Indonesia baru mencapai 40 persen. Sedangkan, 60 persen merupakan transaksi yang menggunakan uang tunai. (Baca:Ahok Larang Transaksi Tunai di Pemerintah DKI )

Wakil Rektor Bidang Perencana Keuangan dan Sistem Informasi UGM Didi Achjari menyatakan UGM telah menerapkan sistem transaksi keuangan elektronik sejak 2013. UGM menggandeng sejumlah bank, di antaranya, BRI, Mandiri, dan BNI. Mahasiswa UGM menerapkan sistem ini ketika bertransaksi di kantin Lembah UGM. Di sana terdapat mesin untuk menggesek kartu elektronik itu. "Mahasiswa tak perlu repot membawa uang tunai. Kami akan memperluas penggunaan di kampus," katanya. (Baca:BPK: Pemenang Tender Wajib Bertransaksi Nontunai)

SHINTA MAHARANI

Terpopuler
Jokowi: PAN dan Demokrat Mulai Merapat
Prediksi Mantan Hakim MK soal Gugatan Prabowo
Bisakah PTUN Menangkan Prabowo-Hatta?
Dokumen Kesimpulan Prabowo Tebalnya 5.000 Lembar
Jokowi Ingin Makan Krupuk, Pengawal Melarang

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

4 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya