Uang Baru NKRI Sepi Peminat  

Reporter

Selasa, 19 Agustus 2014 10:52 WIB

Warga tukarkan uang NKRI pecahan seratus ribu di Gedung BI, Jakarta, 18 Agustus 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Pecahan uang baru Rp 100 ribu berdesain Negara Kesatuan Republik Indonesia tak memantik keinginan masyarakat menukarkan uang ini ke bank. "Masyarakat masih membutuhkan waktu, apalagi masih ada uang sisa Lebaran," kata Head of Corporate Secretary Bank Mandiri Nelson Napitulu saat dihubungi Tempo, Selasa, 19 Agustus 2014. (Baca: Menteri Chatib: Uang NKRI Amanat Undang-undang)

Dikeluarkannya uang baru oleh Bank Indonesia, menurut Nelson, bukan hal luar biasa. Masyarakat menganggap pengeluaran uang baru adalah hal yang rutin. Akibatnya, respon yang dikeluarkan pun biasa saja dan dianggap hal yang wajar. (Baca: BI Edarkan 40 Juta Lembar Uang Baru Rp 100 Ribu)

Senada dengan itu, Corporate Secretary Bank Nasional Indonesia Tribuana Tunggadewi mengatakan penukaran uang biasanya dilakukan menjelang hari raya seperti Idul Fitri. “Dari BNI juga belum terlihat ada reaksi masyarakat, mungkin nanti pas waktu gajian,” ujar Tri.

Senin, 18 Agustus 2014, Bank Indonesia meluncurkan uang pecahan Rp 100 ribu Tahun Emisi 2014. Uang tersebut dicetak sebanyak 40 juta lembar. Selanjutnya, secara bertahap BI akan menarik uang tahun emisi lama yang beredar.

Secara umum, desain uang rupiah kertas pecahan Rp 100.000 Tahun Emisi 2014 tidak terlalu berbeda dengan uang kertas pecahan Rp 100.000 Tahun Emisi 2004 yang beredar saat ini. Perbedaan utama antara lain dari frasa Negara Kesatuan Republik Indonesia pada bagian muka dan belakang uang. Selain itu, uang ditandatangani oleh Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Keuangan, bukan lagi Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia.

Selain di Jakarta, masyarakat di sejumlah daerah pun tak antusias menukarkan uang baru tersebut. "Masyarakat tidak terlalu antusias memiliki uang baru ini," kata Suhaedi, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua kepada Tempo, Senin, 17 Agustus 2014.

Senada dengan itu, Kasir Senior Bank Indonesia Solo Siswanto mengatakan minat masyarakat menukarkan uang NKRI pecahan Rp 100 ribu terhitung minim. Kemarin, hanya sepuluh orang yang meminta uang NKRI pecahan Rp 100 ribu. "Karena itu pecahan besar sehingga tiap penukar jumlah uang yang ditukar juga sedikit, hanya satu atau dua lembar," katanya.

AISHA SHAIDRA | MUHAMMAD YUNUS | UKKY PRIMARTANTYO

Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi


Berita terpopuler lainnya:
Mundur dari Pertamina, Karen Pindah ke
Tim Jokowi Tuding Saksi Tim Prabowo Ngarang
Mengapa ISIS Lebih Hebat dari Al-Qaeda?

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

7 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

7 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

8 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

8 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

9 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya