Lahan Pertanian Terancam Habis pada 2149  

Sabtu, 16 Agustus 2014 14:40 WIB

Sejumlah warga melintasi lahan bekas persawahan sebagai jalan alternatif juga ingin melihat pembangunan lahan yang telah dibebaskan untuk di jadikan Waduk Giri Kencana di Cilangkap, Jakarta Timur (4/4). Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Gatot Irianto mengatakan lahan pertanian Indonesia yang tinggal 8,1 juta hektare terancam habis pada 2149. Munculnya ancaman itu dipicu oleh laju konversi lahan yang dua kali lebih besar daripada target pencetakan sawah baru per tahun.

Menurut Gatot, konversi lahan pertanian ke nonpertanian setiap tahun rata-rata seluas 110 ribu hektare. Sedangkan target pencetakan sawah baru hanya 50 ribu hektare per tahun. (Baca: Pembangunan Pelabuhan Cilamaya Gerus Persawahan)

"Apa iya, kita mau makan beras dari kerikil, batu, atau beton? Tidak mungkin. Jawa sekarang sudah dikepung oleh mal, jalan tol, dan real estate," kata Gatot saat meluncurkan bukunya yang berjudul Modernisasi Pertanian Indonesia di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Sabtu, 16 Agustus 2014. (Baca:Dikuliahi Chairul, Menteri Suswono: Ini Fakta)

Makin menyempitnya lahan pertanian itu, kata Gatot, seiring dengan menurunnya kontribusi sektor pertanian terhadap produk domestik bruto. Berdasarkan sensus pertanian 2013 dari Badan Pusat Statistik, kontribusi sektor pertanian periode 2003-2013 atas dasar harga berlaku menurun dari 15,9 menjadi 14,43 persen. Sedangkan rumah tangga pertanian hanya tinggal 16,32 persen, dari 31,23 juta petani pada 2003 menjadi 26,14 juta pada 2013.

Menurunnya kondisi pertanian itu berimbas makin terpuruknya kehidupan petani. Menurut Gatot, dari total volume kredit usaha rakyat pada 2009 sebesar Rp 16,450 triliun, hanya 15 persen yang dialokasikan untuk sektor pertanian atau sebesar Rp 2,475 triliun. "Tanpa asuransi pertanian, petani Indonesia harus berjuang melakukan free fight liberalism, melawan produk asing yang didukung penuh pemerintahnya," katanya. (Baca:200 Kabupaten/Kota Belum Memiliki Perda Tata Ruang)

Untuk mengatasi keterpurukan sektor pertanian itu, kata Gatot, mutlak diperlukan modernisasi pertanian. Di antaranya dengan mewajibkan moratorium alih fungsi lahan pertanian dan industrialisasi alat mesin pertanian.



KHAIRUL ANAM




Terpopuler:
Jokowi Mungkin Bikin 27 Kementerian
Jadi Ahli untuk Prabowo, Jokowi Telepon Yusril
Massa Prabowo Samakan KPU dengan PKI
2015, Gaji PNS, Polisi, dan TNI Naik 6 Persen
Marzuki Alie Pingsan di Sidang Pidato SBY

Berita terkait

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

3 jam lalu

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

Empat pejabat di Kementerian Pertanian kompak menjawab terpaksa memenuhi permintaan Syahrul Yasin Limpo karena takut dipecat atau dimutasi.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Disebut Minta Honor Narasumber Rp10 Juta padahal Maksimal Rp4 Juta

8 jam lalu

Syahrul Yasin Limpo Disebut Minta Honor Narasumber Rp10 Juta padahal Maksimal Rp4 Juta

Bendahara Dirjen PSP Kementerian Pertanian mengaku diminta menyiapkan Rp10 juta untuk honor Syahrul Yasin Limpo sebagai narasumber

Baca Selengkapnya

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

10 jam lalu

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

Hermanto diminta untuk menyediakan uang di luar anggaran Kementerian Pertanian untuk membeli sapi kurban buat Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kementan Optimalkan Distribusi Pupuk Bersubsidi dan Bantuan Alsintan

11 jam lalu

Kementan Optimalkan Distribusi Pupuk Bersubsidi dan Bantuan Alsintan

Kementan menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani Jawa Barat, juga memberi bantuan 10.000 pompa air.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

13 jam lalu

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

Jaksa KPK menghadirkan empat saksi dalam sidang bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu, 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

2 hari lalu

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

Saksi menyatakan diminta mengirim Rp 200 juta saat itu juga untuk pembayaran lukisan dari budayawan Sujiwo Tejo yang dibeli oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

4 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

6 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

6 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

8 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya