Organda Solo Tuntut Kenaikan Tarif Bus  

Selasa, 5 Agustus 2014 18:52 WIB

Seorang petugas melintas di depan bus AKAP jurusan Garut - Lebak Bulus yang menunggu penumpang di Terminal Lebak Bulus, Jakarta (22/7). Larangan kenaikan tarif karena sebelumnya tarif sudah menyesuaikan harga BBM yang naik beberapa saat yang lalu. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Surakarta - Kebijakan pemerintah yang membatasi waktu pembelian solar bersubsidi hanya pada pukul 08.00 WIB-18.00 WIB mulai mendapat tanggapan negatif dari pengusaha bus di Surakarta. Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Surakarta, Joko Suprapto, menyatakan sebagian besar bus tujuan Jakarta dan tujuan jarak jauh lainnya beroperasi pada malam hari.

"Kalau kami harus membeli solar nonsubsidi di malam hari, jelas biaya operasional akan membengkak," katanya di Surakarta, Selasa, 5 Agustus 2014. Sebab, harga solar bersubsidi hanya Rp 5.500 per liter, sedangkan Pertamina Dex Rp 13.300 per liter. (Baca: Pengendalian BBM Tekan Konsumsi 1,34 Juta Kiloliter)

Menurut Joko, jika hal itu dibiarkan, maka pengusaha bus akan merugi dan akhirnya berhenti beroperasi. Karena itu, jika pembatasan pembelian solar bersubsidi dilanjutkan, pengusaha meminta ada kenaikan tarif angkutan. "Kalau tidak ada revisi tarif, sama dengan mematikan pengusaha angkutan," katanya.

Salah seorang pengemudi truk, Darmadi, 48 tahun, mengaku resah dengan pembatasan waktu pembelian solar subsidi. Dia biasa mengangkut bahan makanan dari Solo ke Surabaya dan berakhir di Bali. "Setidaknya, saya tiga kali isi solar selama di jalan," katanya saat ditemui di SPBU Sekarpace, Surakarta. (Baca: Bus Pengguna Solar di Jakarta Tinggal 6.900 Unit)

Pengemudi truk lainnya, Bayu, 32 tahun, meminta waktu pembelian solar subsidi diperpanjang sampai pukul 20.00 WIB. Dengan begitu, masih ada waktu untuk mengisi ketika hampir kehabisan solar. "Kalau seperti sekarang, susah. Kemarin saya ditolak mau beli solar subsidi, padahal masih jam 5 sore," ucapnya. Ia biasa mengangkut suku cadang kendaraan dengan rute Solo-Tegal dan Solo-Surabaya.

Pengelola SPBU Sekarpace, Joko Supeno, menyatakan hingga kini belum menerapkan pembatasan penjualan solar subsidi. Sebab itu, dia tetap melayani penjualan solar subsidi di luar pukul 08.00 WIB-18.00 WIB. "Kami menunggu instruksi Pertamina saja," ucapnya. (Baca: Angkutan Umum Kesulitan Cari Solar di Trayeknya)

UKKY PRIMARTANTYO

Baca juga:
Tim Prabowo Minta Pemilihan Ulang di 33 Provinsi
Dirjen Pemasyarakatan Benarkan Foto Baiat Ba'asyir di LP
12 Pria Disunat Paksa atas Permintaan Istri Mereka
Progres 98 Bikin Rusuh di KPK
Menkopolhukam Perintahkan Tifatul Blokir Konten ISIS

Berita terkait

Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

17 hari lalu

Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

Kapal pengangkut ikan asal Indonesia ditangkap kerena melakukan alih muatan (transhipment) dengan dua Kapal Ikan Asing (KIA) di Laut Arafura, Maluku.

Baca Selengkapnya

Pemerintah akan Batasi Pembelian BBM Jenis Pertalite dalam Waktu Dekat, Apa Alasannya?

45 hari lalu

Pemerintah akan Batasi Pembelian BBM Jenis Pertalite dalam Waktu Dekat, Apa Alasannya?

Setelah BBM jenis premium ditarik dari peredaran, maka Pertalite menjadi pilihan masyarakat. Namun, kini pemerintah akan batasi pada 2024.

Baca Selengkapnya

Istri Polisi Dilaporkan Kasus Penipuan Investasi Bisnis BBM Solar, Kerugian Para Korban Capai Rp 35 Miliar

46 hari lalu

Istri Polisi Dilaporkan Kasus Penipuan Investasi Bisnis BBM Solar, Kerugian Para Korban Capai Rp 35 Miliar

Polda Kalsel telah menaikkan penanganan kasus penipuan investasi BBM solar ini ke tahap penydikan. Namun belum ada penetapan tersangka.

Baca Selengkapnya

Terkini: Profil BBN Airlines Indonesia, Insiden Pilot Tertidur selain Batik Air

52 hari lalu

Terkini: Profil BBN Airlines Indonesia, Insiden Pilot Tertidur selain Batik Air

Berita terkini: Profil maskapai baru BBN Airlines Indonesia, insiden pilot tertidur di pesawat selain Batik Air.

Baca Selengkapnya

Penjualan Pertalite dan Solar Dibatasi, Berapa Anggaran dan Kuotanya Tahun Ini?

52 hari lalu

Penjualan Pertalite dan Solar Dibatasi, Berapa Anggaran dan Kuotanya Tahun Ini?

Konsumsi Pertalite tahun lalu di bawah kuota, dan tahun ini jatah BBM bersubsidi ini turun jadi 31, juta kiloliter. Kuota solar naik jadi 19 juta KL.

Baca Selengkapnya

Siap-siap, Pembelian Pertalite segera Dibatasi Tahun Ini

52 hari lalu

Siap-siap, Pembelian Pertalite segera Dibatasi Tahun Ini

Pemerintah telah menyiapkan aturan pembatasan pembelian BBM subsidi, termasuk pertalite dan solar, yang akan berlaku tahun ini.

Baca Selengkapnya

Mengintip Harga BBM di Negara Tetangga, Tidak Menjual Lagi Bensin Sekelas Pertalite

53 hari lalu

Mengintip Harga BBM di Negara Tetangga, Tidak Menjual Lagi Bensin Sekelas Pertalite

Menteri Energi Arifin Tasrif menyatakan pembatasan akan berlaku bagi pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar.

Baca Selengkapnya

Pembelian Pertalite Akan Dibatasi, YLKI: Daya Beli Konsumen Terpukul

53 hari lalu

Pembelian Pertalite Akan Dibatasi, YLKI: Daya Beli Konsumen Terpukul

Pengurus Harian YLKI Agus Suyatno menilai kebijakan pembatasan pembelian BBM subsidi seperti Pertalite ini akan memukul daya beli konsumen.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Insiden Pilot Batik Air yang Tertidur Rugikan Konsumen, Pembelian Pertalite dan Solar Bakal Dibatasi

53 hari lalu

Terpopuler: Insiden Pilot Batik Air yang Tertidur Rugikan Konsumen, Pembelian Pertalite dan Solar Bakal Dibatasi

Insiden pilot dan kopilot Batik Air ID-6723 yang tertidur saat penerbangan rute Kendari-Jakarta pada 25 Januari 2024 lalu merugikan konsumen.

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Siap untuk Pembatasan Pembelian Pertalite, Tunggu Revisi Perpres 191 Rampung

54 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Siap untuk Pembatasan Pembelian Pertalite, Tunggu Revisi Perpres 191 Rampung

Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan revisi Perpres 191 masih dalam proses finalisasi oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya