TEMPO Interaktif, Jakarta: Harga bahan bakar yang melambung ternyata tidak menyurutkan niat masyarakat untuk memiliki mobil baru. Survei AC Nielsen, perusahaan riset pemasaran, menyebutkan bahwa 40 persen dari 502 orang responden berencana membeli baru pada 12 bulan ke depan.Survei dilakukan pada 28 September?8 Oktober 2004. Jumlah sampelnya 14.134 dari 28 negara Asia, Pasifik, Eropa, dan Amerika. Sampel diambil dari pengakses internet. Diperkirakan 65 persen sampel berusia 25-35 tahun. Pemakai internet dianggap dapat mewakili kelas sosial menengah ke atas, sebagai pasar potensial mobil."Untuk menunjukkan permintaan masa depan, kami memakai Indek Aspirasi Kepemilikan Mobil," kata Rudy Pranatio Senior Manager Client Service AC Nielsen, Kamis(14/4), saat memaparkan hasil surveinya di Jakarta.Menurut Rudy, indek aspirasi dihitung dengan membadingkan kepemilikan mobil dengan keinginan membeli mobil baru dari responden. Berdasarkan hitungan, Indonesia, India, Cna masuk dalam indek aspirasi yang tinggi.Di antara berbagai merek mobil, Toyota menjadi pilihan favorit responden. Secara regional, mobil asal Jepang ini dipilih oleh 24 responden. Di Indonesia? Toyota yang lebih dikenal dengan Kijang dipilih oleh 42 persen responden. Di urutan kedua, membayangi mobil keluaran Honda. Ketika ditanya mobil jenis apa yang akan dibeli, sebagian besar menyatakan hasratnya untuk memiliki mobil jenis sedan. Menurut Rudy, ini karena responden kebanyakan berasal dari keluarga kecil atau masih lajang sehingga mobil jenis SUV belum begitu diperlukan.Responden tetap berpikiran rasional dalam mengambil keputusan pembelian mobil. Harga tetap menjadi pertimbangan pertama saat membeli mobil baru.Ada yang unik dari Indonesia, citra merek/reputasi menepati peringkat kedua setelah pertimbangan harga. Sebanyak 40 persen memilihnya menjadi pertimbangan utama dalam menentukan pembelian mobil baru.Terhadapat konsumsi BBM, semua negara kompak menempatkannya dalam faktor ketiga dalam pembelian. "Mobil ramah lingkungan belum menjadi pertimbangan utama hampir di semua negara," kata dia.Hasil survey tersebut cocok dengan data penjualan dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia(Gaikindo). Pada 2004, penjualan mobil di dunia mencapai lebih dari 60 juta unit. Indonesia tahun 2004, menurut catatan Gaikindo membukukan penjulan 483.168 unit. Diproyeksikan 2009, akan terjual 720.000 unit. Penjulan mobil di Indoensia, sebagain besar disumbang oleh penjualan mobil jenis SUV. Sutarto