Indeks Saham Anjlok Gara-gara Isu Rusuh  

Reporter

Selasa, 22 Juli 2014 15:12 WIB

Personil Brimob menurunkan pelatannya dari sebuah truk untuk berjaga-jaga di area pintu masuk Bandara Seokarno Hatta, Tangerang, Banten (22/7). Akses menuju bandara Soekarno Hatta diperketat untuk mengantisipasi gangguan keamanan ketika pengumuman Pilres. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi menjelang pengumuman presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa, 22 Juli 2014, pukul 16.00 WIB. Kepala Riset PT Trust Securities, Reza Priyambada, mengatakan indeks jeblok akibat investor khawatir pengumuman KPU akan memicu rusuh. (Baca: Penutupan Sesi I, Indeks Saham Jeblok)

Pada hari ini, kata Reza, indeks sebenarnya berpotensi menguat. "Namun masih ada sentimen negatif yang membuat pergerakan indeks berbalik arah," katanya, Selasa, 22 Juli 2014. (Baca: Jelang Pengumuman Pilpres, IHSGDiprediksi Menguat)

Pelaku pasar masih khawatir aksi damai yang digelar pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Bundaran Hotel Indonesia hari ini akan berujung kisruh jika hasil pengumuman KPU tidak sesuai harapan mereka. Kekhawatiran tersebut dimanfaatkan mereka dengan melakukan sejumlah aksi profit taking atau ambil untung. Sementara untuk indeks sektoral seperti agrikultur, menurut Reza, pelemahan tersebut karena turunnya harga Crude Palm Oil atau minyak kelapa sawit.

Pada pertengahan sesi sejumlah indeks seperti IHSG ditutup melemah 23 poin ke level 5.103, indeks LQ45 melemah 4 poin ke titik 877, IDX 30 turun 2 poin ke level 450. Sementara indeks sektoral seperti agrikultur terkoreksi 22 poin menjadi 2.198, sektor pertambangan melemah 9 poin ke level 1.455, properti turun 4 poin ke level 469, dan sektor infrastruktur melemah 6 poin ke titik 1.141 poin.

Dari semua indeks yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, hanya indeks konsumer dan manufaktur yang menguat. Kedua indeks masing-masing menguat 2,087 poin dan 0,703 poin. Penguatan tersebut karena jumlah permintaan terhadap keduanya masih tinggi menjelang Idul Fitri.

Analis dari Asia Financial Network, Agus Susanto, mengatakan selain dari dalam negeri, tekanan berasal pula dari situasi ekonomi global. Dari bursa global, indeks di Wall Street ditutup negatif.

Penurunan Wall Street dipicu oleh meningkatnya ketegangan politik di Eropa dan Timur Tengah. Sebagian besar emiten Wall Street membukukan kinerja outperform pada triwulan kedua ini, namun fakta itu tidak mampu mendorong kenaikan Wall Street. Tekanan kian besar setelah menurunnya hubungan Rusia dan Barat pascainsiden pesawat MH17.

Meskipun negatif, indeks Dow Jones, kata dia, masih bertahan di atas level 17.000. Gedung Putih dalam pernyataannya mengungkapkan jika Kremlin tidak berupaya menekan aksi sparatis di Ukraina, Barat berencana menambah sanksi kepada Rusia. Di sisi lain, sanksi tersebut justru akan membuat ketidakpastian semakin kuat khususnya di Eropa. "Mengingat separuh lebih kebutuhan energi Eropa dipasok oleh Rusia."

AYU WANDARI | FAIZ NASHRILLAH

Berita Terpopuler
SBY Berhentikan Kepala Staf TNI AD
Berita Potong Kelamin, Ahmad Dhani ke Dewan Pers
Saran Ahok Buat Jokowi Usai Pengumuman Pilpres
Umat Kristen Irak Diminta Pindah Agama
Begini Kantor Jokowi Sebelum Pengumuman Pilpres
Ratusan Mobil Off-road Dilelang Mulai Rp 50 Juta

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

21 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

IHSG menutup sesi pertama hari Ini di level 7,150,9 atau +0.22 persen.

Baca Selengkapnya

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

22 jam lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

4 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

7 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

11 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

12 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

14 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

14 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

14 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

15 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya