Pemimpin Redaksi Tabloid Obor Rakyat, Setiyardi Budiono tiba memenuhi panggilan pemeriksaan di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 23 Juni 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO , Jakarta: Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Said Didu menilai dipilihnya Dino Patti Djalal menjadi komisaris PT Perkebunan Negara XIII menggantikan Setyardi Budiono merupakan keputusan yang bagus. Meski tak memiliki rekam jejak di bidang perkebunan, Dino diyakini bisa memberikan kontribusi di bidang keilmuan yang lain.
"Dalam komposisi komisaris BUMN, dibutuhkan orang dengan latar belakang keilmuan yang berbeda. Jadi tidak masalah walaupun Dino tidak berlatar belakang perkebunan," ujar Said yang dihubungi Tempo pada Ahad, 13 Juli 2014. (baca: Dahlan Iskan Copot Komisaris Penggagas OborRakyat)
Menurut Said, Dino punya kemampuan mumpuni dalam hubungan luar negeri. Kemampuan ini bisa dimanfaatkan Dino untuk melakukan lobi soal ekspor produksi PTPN bila menjabat komisaris nanti.
Sebelumnya diberitakan bahwa Menteri BUMN Dahlan Iskan sudah memilih Dino Patti Djalal untuk mengisi posisi komisaris PTPN XIII yang lowong setelah Setyardi Budiono dipecat karena resmi berstatus tersangka. Setyardi dijerat pasal pencemaran nama baik karena menggagas tabloid Obor Rakyat yang menyebarkan berita fitnah tentang Jokowi. (baca:Pemecatan Setyardi Dinilai Terlambat)