Lebaran, BI Siapkan Uang Kartal Rp 50 Triliun
Kamis, 10 Juli 2014 12:55 WIB
Ilustrasi Anjungan Tunai Mandiri (ATM). TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO , Jakarta - Transaksi uang kartal dipastikan semakin meningkat menjelang Lebaran. Transaksi terbesar diperkirakan terjadi di Pulau Jawa. "Pasti akan meningkat, terutama di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur," kata juru bicara Bank Indonesia, Tirta Segara, yang dihubungi Tempo pada Kamis, 10 Juli 2014. Menurut Tirta, kenaikan penarikan uang dari ATM menjelang Lebaran di tiga provinsi tersebut bisa mencapai 60 persen dibanding bulan-bulan biasa. Puncak penarikan akan terjadi pada pertengahan Ramadan yang bertepatan dengan akhir pekan. (Baca pula: BI: Penarikan Uang dari ATM Meningkat) . Tirta menuturkan memuncaknya transaksi uang kartal disebabkan oleh tiga provinsi itu menjadi tempat tujuan pemudik paling besar. Jadi, transaksi ekonomi akan melonjak saat memasuki arus mudik. Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, ujar Tirta, Bank Indonesia telah memberi pengarahan pada bank-bank komersial. Penambahan uang kartal sebesar Rp 50 triliun juga telah disiapkan Bank Indonesia. MOYANG KASIH DEWIMERDEKA Berita lainnya: Jokowi-JK Menang, Munas Golkar Lebih Dinamis Aburizal Klaim Koalisi Permanen Positif PKB Jawa Tengah: Jokowi Menang di Semua Basis NU Jokowi Menang, Indeks Bisa Tembus 5.200
Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah
3 hari lalu
Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah
Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.
Baca Selengkapnya
Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya
3 hari lalu
Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya
Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.
Baca Selengkapnya
Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya
3 hari lalu
Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya
BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.
Baca Selengkapnya
Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat
5 hari lalu
Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat
Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.
Baca Selengkapnya
Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit
6 hari lalu
Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit
PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.
Baca Selengkapnya
BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay
6 hari lalu
BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay
Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.
Baca Selengkapnya
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti
7 hari lalu
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti
BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.
Baca Selengkapnya
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit
7 hari lalu
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.
Baca Selengkapnya
BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit
7 hari lalu
BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit
BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).
Baca Selengkapnya
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini
8 hari lalu
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini
BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca Selengkapnya
Rekomendasi
5 jam lalu
6 jam lalu
7 jam lalu
9 jam lalu
10 jam lalu
13 jam lalu
14 jam lalu
15 jam lalu
1 hari lalu
1 hari lalu