TEMPO Interaktif, Jakarta:Asisten Perdagangan Amerika Serikat (AS) untuk Asia Tenggara dan Pasifik, Barbara Weisel, Jum'at (01/04) membahas dengan delegasi Indonesia mengenai kerjasama di bawah kerangka perjanjian perdagangan dan investasi.Namun sejauh ini belum diputuskan apakah kedua belah pihak akan mengupayakan Free Trade Area (FTA) seperti yang ditawarkan oleh Presiden George W.Bush kepada anggota ASEAN yang terikat perjanjian TIFA dengan AS.Menurut Weisel, dialog itu sebagai peluang ideal untuk membangun hubungan dagang dan investasi. Kemungkinan melakukan FTA secara keseluruhan dengan anggota ASEAN. "Untuk FTA pembicaraan kami lakukan secara bilateral dengan masing-masing anggota ASEAN,"katanya.Menurut Asisten Khusus Menteri Perdagangan Indonesia, Halida Miljani, yang paling penting dalam kerjasama itu adalah kerjasama, membuat Indonesia dapat meningkatkan kapasitasnya memasuki pasar AS. "Hingga saat ini kita masih belum cukup mampu memenuhi beberapa persyaratan yang ada di AS tentang masalah standar dan lain sebagainya,"katanya. Namun, tidak tertutup kemungkinan Indonesia dapat menembus pasar AS. Kemungkinan ini, menurut Halida, didukung oleh peraturan-peraturan Indonesia yang dinilai AS sudah cukup bagus, hanya saja penegakan hukumnya masih lemah. Selain itu Indonesia dan AS mempunyai kepentingan yang sama tentang pemberantasan terhadap pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).Riska S. Handayani