Gubernur BI Yakin Pelemahan Rupiah Hanya Musiman
Sabtu, 21 Juni 2014 03:03 WIB
Ilustrasi Rupiah. ANTARA/Yudhi Mahatma
TEMPO.CO , Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan melemahnya nilai tukar rupiah saat ini hanya karena faktor musiman. "Semuanya masih kondusif," kata Agus di kantornya, Jumat, 20 Juni 2014. Faktor sementara tersebut, tutur Agus, antara lain pengaruh global, yaitu kondisi perekonomian Amerika Serikat, Cina, dan Irak. Selain itu, di dalam negeri ada tekanan neraca perdagangan dan transaksi berjalan. (Baca juga: Beberapa Faktor Penyebab Pelemahan Rupiah) Ditambah lagi, ujar Agus, adanya tekanan politik dalam persaingan ketat dua pasangan calon presiden dan wakil presiden. Dari sektor korporasi, kata Agus, juga memberi faktor musiman untuk kuartal kedua, yaitu pembelian valuta asing untuk membayar utang, dividen, dan bunga. Agus optimistis, jika pemilihan presiden sudah selesai dan ada kejelasan ekonomi global, nilai tukar rupiah akan kembali normal. (Lihat pula: Tunggu BI Rate, Rupiah Stabil) TRI ARTINING PUTRI
Berita utama Khotbah Jumat, Prabowo Didoakan Jadi Presiden BEI Tak Kenali 'Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta' Projo: Prabowo Harus Jelaskan Dana Ganjil di Bursa Tim Prabowo: Jangan Percaya Wiranto H-20 Pemilu, Jokowi: Rapatkan Barisan!
Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah
15 jam lalu
Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah
Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.
Baca Selengkapnya
Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya
17 jam lalu
Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya
Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.
Baca Selengkapnya
Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya
23 jam lalu
Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya
BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.
Baca Selengkapnya
Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat
3 hari lalu
Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat
Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.
Baca Selengkapnya
Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit
3 hari lalu
Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit
PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.
Baca Selengkapnya
BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay
4 hari lalu
BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay
Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.
Baca Selengkapnya
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti
4 hari lalu
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti
BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.
Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD
4 hari lalu
Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.
Baca Selengkapnya
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit
5 hari lalu
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.
Baca Selengkapnya
BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit
5 hari lalu
BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit
BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).
Baca Selengkapnya
Rekomendasi
2 jam lalu
5 jam lalu
19 jam lalu
21 jam lalu
23 jam lalu
1 hari lalu
1 hari lalu
1 hari lalu
1 hari lalu
1 hari lalu