Jokowi Buka Peluang Renegosiasi Kontrak Asing  

Reporter

Editor

Sugiharto

Senin, 16 Juni 2014 06:58 WIB

Calon Presiden nomor urut dua, Joko Widodo memaparkan visi dan misi dalam acara Debat Capres 2014 yang berlangsung di Hotel Grand Melia, Jakarta Selatan, 15 Juni 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Debat calon presiden seri II pada Ahad malam dengan tema ekonomi dan kesejahteraan sosial juga menyinggung masalah kontrak perusahaan-perusahaan tambang asing. Calon presiden Prabowo Subianto menanyakan apa yang akan dilakukan Joko Widodo terhadap kontrak perusahaan asing jika kelak menjadi presiden.

Menurut Jokowi, salah satu yang bisa dilakukan adalah renegosiasi kontrak yang telah selesai. Untuk kontrak yang masih berjalan, renegosiasi hanya bisa dilakukan kalau ada celah dalam substansi kontrak. (Baca: Debat Capres Akan Pengaruhi IHSG Hari Ini)

"Kami akan kalkulasi kembali. Yang penting adalah kekayaan alam sebesar-besarnya harus digunakan untuk kemakmuran rakyat banyak," kata Jokowi menjawab pertanyaan Prabowo dalam debat pada Ahad, 15 Juni 2014, di Hotel Grand Melia. "Tentunya ada peluang renegosiasi kontrak. Penting juga bagi kita untuk setiap kontrak yang ada harus dilakukan secara detail."

Debat yang dimoderatori Ahmad Erani Yustika, dosen Universitas Brawijaya dan Direktur Indef, ini juga membahas kesehatan dan pendidikan. Dalam penjelasannya, Jokowi kembali menjabarkan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar yang akan diterapkan untuk masyarakat tingkat bawah jika dirinya menjadi presiden. "Yang perlu dibangun adalah sistemnya, bukan hanya anggarannya," tutur Jokowi.

PINGIT ARIA

Berita Terpopuler:
Penumpang Garuda Indonesia Meninggal di Udara
Jokowi Dianggap Terlalu Banyak Mengulang KJP-KJS
Kemenhub Terima Laporan Kematian Penumpang Garuda
Indonesia AirAsia Akan Bahas Pembatalan Akuisisi
Garuda Buka Kembali Rute Langsung Jakarta-Haneda
Profil Penumpang Garuda yang Meninggal di Udara




Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

3 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

4 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

4 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

5 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

6 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

7 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

11 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

12 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

13 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

13 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya