TEMPO.CO, Frankfurt - Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga acuan ke rekor terendah dari semula 0,25 persen menjadi 0,15 persen pada Kamis, 5 Juni 2014. Sedangkan suku bunga deposito dipangkas hingga minus 0,10 persen.
Hal ini dilakukan dalam rangka merangsang ekonomi Zona Euro dan belum pernah dilakukan langkah serupa sebelumnya. Lewat pemangkasan suku bunga ini, ECB berharap akan mulai dilakukan pengisian bunga deposito yang dimiliki bank. Ketua ECB Mario Draghi mengatakan pihaknya juga memberi sinyal bakal tetap menerapkan suku bunga rendah pada masa mendatang. (Baca: The Fed Pertimbangkan Naikkan Bunga Acuan)
“Untuk itu, tetap terbuka kemungkinan langkah kebijakan kontroversial seperti pembelian surat utang, seperti yang dilakukan untuk kembali menumbuhkan perekonomian di Amerika Serikat,” ujar Draghi, seperti dikutip New York Times, Kamis malam, 5 Juni 2014. (Baca: Chatib Basri Sebutkan Empat Tantangan Pertumbuhan)
Seperti diketahui, pemotongan suku bunga deposito yang mencapai negatif belum pernah dicoba dalam skala yang masif dan dilakukan sebagai upaya untuk menekan nilai euro. Selain itu, kebijakan ini juga mendorong bank-bank untuk menginvestasikan kelebihan uang ketimbang melakukan penimbunan di brankas bank sentral.
Langkah tersebut telah berlaku secara menyeluruh setelah memantau data pada awal minggu ini, yang menunjukkan angka inflasi di Zona Euro jatuh ke tingkat tahunan sebesar 0,5 persen pada Mei tahun ini. Angka tersebut dianggap makin rendah dari periode sebelumnya.
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
8 hari lalu
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.