Lanjutkan Koreksi, Rupiah ke 11.810 per Dolar AS  

Selasa, 3 Juni 2014 17:57 WIB

TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Data-data ekonomi dalam negeri yang di bawah ekspektasi semakin menurunkan kepercayaan investor terhadap nilai tukar rupiah. Di transaksi pasar uang, Selasa, 3 Juni 2014, rupiah kembali melemah 43 poin (0,37 persen) ke level 11.810 per dolar Amerika Serikat.

Analis dari PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong, mengatakan pelemahan rupiah di awal bulan masih dipengaruhi oleh faktor internal. "Defisit neraca perdagangan yang semakin lebar mengindikasikan kebutuhan dolar masih sangat tinggi. Akibatnya, nilai tukar rupiah melemah."

Defisit neraca perdagangan bulan April mencapai US$ 1,96 miliar, sangat jauh di atas ekspektasi. Padahal, sepanjang kuartal pertama neraca perdagangan sudah mengalami surplus. Pelaku pasar pun kecewa sehingga memutuskan untuk mengurangi aset-aset investasinya dalam bentuk rupiah. (Baca juga: BI: Kurs Rupiah 11.600-11.800 per Dolar AS).

Di sisi lain, adanya kekhawatiran kenaikan laju inflasi juga membatasi minat beli aset-aset berdenominasi rupiah. Menghadapi bulan puasa dan Lebaran, inflasi akan merangkak naik. Bila inflasi tak terkendali, maka imbal hasil investasi yang diterima pelaku pasar akan tergerus. "Potensi kenaikan inflasi membuat pasar akan semakin wait and see," kata Lukman.

Sebaliknya, posisi dolar AS di pasar global sedang cenderung menguat ditopang oleh membaiknya fundamental ekonomi negara itu. Terlihat dari data manufaktur dan perumahan yang kian menggembirakan. Hal itu akan memicu pelaku pasar global untuk menarik modalnya dari pasar berkembang untuk ditanamkan di Negeri Abang Sam.

PDAT | M. AZHAR

Terpopuler
Survei BPS: Orang Indonesia Ternyata Cukup Bahagia
Ingin Bahagia? Kuncinya Sekolah yang Tinggi
AirAsia dan Blue Bird Luncurkan Airport Transfer




Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

7 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

7 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

7 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

8 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya