Jalur Mudik Siap Digunakan Mulai H-30
Senin, 2 Juni 2014 16:01 WIB
TEMPO.CO, Semarang - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjamin jalur mudik sudah bisa digunakan pada 30 hari menjelang Lebaran. Jalur yang dimaksud mulai Kabupaten Brebes hingga Pantai Utara Jawa bagian timur. (Baca: Lebaran, 500 Meter Jalan Pantura Diaspal per Hari)
"Mulai H-30 harus selesai seluruh Pantura dari Brebes hingga Semarang ke timur," kata Kepala Bina Marga Jawa Tengah Bambang Nugroho di Semarang, Senin, 2 Juni 2014.
Jaminan pengunaan jalur mudik sebulan menjelang Lebaran memberi kesempatan angkutan barang yang tak boleh beroperasi sejak sepuluh hari menjelang dan seusai Lebaran. "Nah, 30 hari itu untuk membebaskan truk yang lewat, agar jalan raya bebas angkutan barang pada sepuluh hari menjelang Lebaran," Bambang menjelaskan. (Baca: H-7, Truk Ekspedisi Dilarang ke Pelabuhan Merak)
Saat ini pemerintah masih mengerjakan perbaikan beberapa ruas jalur mudik yang rawan, antara lain di Pejagan, Kabupten Brebes, ke arah selatan Purwokerto serta pembangunan beton di Pantai Utara Kluwut dan Kaligangsa, Kabupaten Brebes. Sedangkan di jalur Losari hingga Pejagan, Brebes, dilakukan rekondisi.
Menurut dia, terdapat sejumlah jalur mudik yang mengalami masalah serius, di antaranya yang ke arah selatan, meliputi Songgom dan Ciregol, Kabupaten Brebes, yang selalu menjadi masalah setiap tahun. Namun ia menjamin pada tahun ini jalur itu lebih baik. Sedangkan antara Brebes-Semarang yang masih rusak berada di Kluwut antara Kaligangsa, Kaliwungu, dan Jalan Walisongo. "Di sejumlah titik itu terdapat pembangunan jalan antara 500 meter hingga 2,2 kilometer," ujar Bambang. (Baca: Jalur Pantura Siap Dua Pekan Sebelum Lebaran)
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun ini telah menganggarkan pembangunan dan pemeliharaan jalan raya sebesar Rp 1,4 triliun, termasuk dana perubahan Rp 223 milar. Namun itu baru 26 persen dari total angaran yang bisa diserap. "Jangan dilihat dari serapan anggaran, karena ada juga rekanan yang sudah selesai membangun belum mengambil uang," kata Bambang.
Pakar transportasi dan angkutan jalan raya dari Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang, Djoko Setijowarno, menilai pembenahan jalur mudik tak efisien dan cenderung boros. Ia mencontohkan, dalam satu tahun, negara hanya bisa membangun jalan beton sepanjang 20 kilometer. Padahal, jalur Pantai Utara Jawa dari Merak hingga Banyuwangi panjangnya 1.000 kilometer. "Akan memerlukan waktu 50 tahun untuk pembetonan jalan raya," tuturnya.
EDI FAISOL
Berita lain:
Kronologi Penyerangan Rumah Ibadah Kristen Sleman
Jokowi Ubah Gaya demi Raih Suara
Jaringan Perempuan Protes Demonstrasi Lempar Bra