Kurangi Pemudik Motor, Organda Atur Mudik Gratis

Jumat, 16 Mei 2014 14:36 WIB

Suasana H-3 Lebaran di dalam terminal bus Kampung Rambutan, Jakarta Timur (5/8). Jumlah penumpang angkutan bus pada arus mudik 2013 berkurang karena maraknya program mudik bersama yang diselenggarakan sejumlah perusahaan dan instansi pemerintah. TEMPO/Dwianto Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Angkutan Darat (Organda) akan mengkoordinasi program mudik gratis menjelang Idul Fitri pada Juli nanti. Hal ini dilakukan untuk mengurangi jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor.

Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Organda Andriansyah mengatakan tingginya jumlah pemudik sepeda motor membuat rawan kecelakaan lalu lintas. Sebagai solusi, pemerintah dan sejumlah perusahaan swasta telah bersedia menyiapkan layanan mudik gratis menggunakan bus untuk menekan jumlah pemudik sepeda motor.

"Ini juga untuk mengurangi kemacetan di jalur mudik," kata Andriansyah yang dihubungi Tempo pada 16 Mei 2014.

Saat ini Organda sedang mengatur agar jadwal dan rute bus gratis tersebut tidak berbenturan dengan perusahaan bus reguler yang berada di bawah naungan Organda. "Kalau berbarengan, nanti semua memilih mudik gratis. Perusahaan bus reguler malah jadi rugi," ujar Andrinsyah.

Program mudik gratis ini akan dilaksanakan mulai H-7 Idul Fitri. Rute yang direncanakan sebagian besar dari Jakarta menuju kota-kota besar di Pulau Jawa, seperti Solo, Yogyakarta, dan Surabaya, karena kepadatan pemudik di rute ini paling tinggi.

Andriansyah menerangkan bahwa pemudik yang ingin mengikuti program ini dapat mendaftar langsung ke Direktorat Jenderal Perhubungan Darat atau ke perusahaan-perusahaan swasta yang menyelenggarakan mudik gratis sebagai bentuk corporate social responsibility (CSR). Perusahaan yang telah menyanggupi untuk melakukan mudik gratis antara lain sebuah perusahaan sepeda motor, perusahaan jamu, perusahaan semen, dan sejumlah bank swasta.

Selain mudik gratis, Organda juga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk mendirikan posko-posko pemeriksaan kesehatan di berbagai terminal bus di kota yang dilalui jalur mudik. Organda turut berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk memasang peringatan di daerah rawan kecelakaan serta memastikan adanya marka jalan.

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA







Berita terpopuler:
KAI: Pemudik Belum Terbiasa Beli Tiket Online
Mundur di 'Injury Time', Hatta Beri Preseden Buruk
Tiket Kereta Mudik Ludes, Calon Penumpang Meradang










Advertising
Advertising
















Berita terkait

Harga BBM Naik, Pengusaha Bus Ungkap Dampaknya ke Okupansi

4 September 2022

Harga BBM Naik, Pengusaha Bus Ungkap Dampaknya ke Okupansi

Kenaikan harga BBM akan berdampak meningkatkan harga-harga barang dan membuat okupansi bus merosot.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Bus Cerita Efek Pukulan Ganda Pasca-kenaikan Harga BBM

4 September 2022

Pengusaha Bus Cerita Efek Pukulan Ganda Pasca-kenaikan Harga BBM

Kenaikan harga BBM akan membuat tarif angkutan darat antar-kota antar-provinsi (AKAP) ikut terkerek naik 10-25 persen

Baca Selengkapnya

Bus Trayek Jakarta Batal Disetop, Organda: Penumpang Sudah Sepi

31 Maret 2020

Bus Trayek Jakarta Batal Disetop, Organda: Penumpang Sudah Sepi

Organda mengatakan penumpang bus sudah sepi sebelum adanya penyetopan trayek dari dan ke Jakarta.

Baca Selengkapnya

DKI Akan Setop Bus AKAP, Organda Minta BLT untuk Sopir dan Kernet

31 Maret 2020

DKI Akan Setop Bus AKAP, Organda Minta BLT untuk Sopir dan Kernet

SekJen DPP Organda Ateng Haryoni mengatakan seluruh perusahaan otobus menghentikan operasional armadanya khusus trayek Jakarta mulai Senin petang.

Baca Selengkapnya

Natal dan Tahun Baru, Pembatasan Angkutan Barang Berlaku 5 Hari

11 Desember 2019

Natal dan Tahun Baru, Pembatasan Angkutan Barang Berlaku 5 Hari

Pada masa libur Natal dan Tahun Baru, pemerintah akan memberlakukan pembatasan angkutan barang selama lima hari.

Baca Selengkapnya

DNI Sektor Perhubungan Darat Dihapus, Organda Minta Ini...

22 November 2019

DNI Sektor Perhubungan Darat Dihapus, Organda Minta Ini...

Pemerintah memutuskan untuk menghapus 14 Daftar Negatif Investasi (DNI), termasuk sektor usaha perhubungan darat.

Baca Selengkapnya

Organda Sebut Syarat Bus Zhong Tong Buat Transjakarta, Apa Saja?

19 Oktober 2019

Organda Sebut Syarat Bus Zhong Tong Buat Transjakarta, Apa Saja?

Organisasi Angkutan Darat DKI Jakarta meminta pemerintah provinsi DKI memastikan keamanan bus Zhong Tong buat armada Transjakarta.

Baca Selengkapnya

Kuota Solar Subsidi Menipis, Organda Minta Penyelewengan Diusut

4 Oktober 2019

Kuota Solar Subsidi Menipis, Organda Minta Penyelewengan Diusut

DPP Organda meminta pemerintah mengusut tuntas perkara penyelewengan Solar bersubsidi seiring dengan kian habisnya kuota BBM bersubsidi itu.

Baca Selengkapnya

Sukabumi Razia Stiker Pornografi dan Ujaran Kebencian di Angkot

18 Juni 2019

Sukabumi Razia Stiker Pornografi dan Ujaran Kebencian di Angkot

Dinas Perhubungan dan Organda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, merazia angkot yang memiliki stiker atau gambar temper berbau pornografi.

Baca Selengkapnya

Organda Minta Bus Tak Ikut Sistem Satu Arah di Tol Trans Jawa

22 Mei 2019

Organda Minta Bus Tak Ikut Sistem Satu Arah di Tol Trans Jawa

Organda minta bus tak ikut sistem satu arah saat mudik lebaran di jalan tol Trans Jawa.

Baca Selengkapnya