Rekam Jejak Hatta Tak Sejalan dengan Dunia Usaha  

Rabu, 14 Mei 2014 13:23 WIB

TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan pengusaha kurang menerima Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan maju dalam pemilihan presiden mendatang. Salah satu alasannya, rekam jejak Hatta selama menjadi Menteri Koordinator Perekonomian selama ini dinilai tak sejalan dengan kepentingan dunia usaha.

“Kebijakan ekonomi Hatta tidak berjalan, seperti kebijakan pangan. Apalagi persoalan larangan ekspor mineral sangat mempengaruhi dan berpotensi membuat pengusaha bangkrut,” ujar Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Natsir Mansyur ketika dihubungi, Rabu, 14 Mei 2014. (Baca: Prabowo-Hatta Bukan Pasangan yang Dinanti Pasar)

Natsir menjelaskan pengusaha akan bersikap rasional dengan memilih mana yang dapat membangun perekonomian Indonesia dan mengembangkan pengusaha nasional. “Kalau Prabowo, mungkin kami masih bisa terima. Tapi dengan memilih Hatta sebagai pasangannya cukup sulit. Kami tentu akan berpikir rasional sebagai pengusaha,” ujarnya. (Baca: Dahlan: Chairul Tanjung Mumpuni Gantikan Hatta)

Sedangkan untuk calon presiden Joko Widodo, Natsir menilai, platform ekonomi yang ditawarkan PDI Perjuangan sebagai partai pengusungnya cukup bisa diterima. “PDI Perjuangan akan menggenjot pertumbuhan dan melakukan pemerataan. Dunia usaha akan terbangun. Kami punya kesamaan di sana,” katanya.

Namun, Natsir menambahkan, hal itu akan lebih baik jika Jokowi memilih pasangan tepat yang bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi. “Saya kira nama Pak Jusuf Kalla yang disebut akan menjadi pasangan Pak Jokowi akan sangat cocok. Dunia usaha akan sangat positif jika benar Pak JK pendamping Jokowi,” kata Natsir.

Seperti diketahui, pada Selasa lalu, Hatta mundur dari jabatan Menteri Koordinator Perekonomian setelah memutuskan menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto, yang didukung oleh Partai Gerindra. Hal ini didasarkan pada Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden bahwa menteri harus mundur jika ingin maju sebagai calon presiden atau wakil presiden.

Pasal 6 ayat 1 UU Nomor 48 Tahun 2008 menyebutkan bahwa semua pejabat negara, termasuk menteri, harus mundur dari jabatannya jika ingin maju dalam pemilihan presiden.

ANGGA SUKMA WIJAYA

Berita terpopuler:
Nabrak di Bundaran HI, Pengemudi BMW Tantang Polisi
Tepis Fitnah Sara, Kiai NU Kampanye untuk Jokowi
Bank Mandiri Bantah Ada Pembobolan ATM

Berita terkait

Hatta Rajasa: Puasa Berjalan Damai Meski Ada Sengketa Pilpres

26 hari lalu

Hatta Rajasa: Puasa Berjalan Damai Meski Ada Sengketa Pilpres

Hatta Rajasa mengklaim suasana Ramadan dan Idulfitri pasca-pilpres 2024 lebih damai ketimbang 2019.

Baca Selengkapnya

5 Anak Politisi Raup Suara Tinggi di Pileg 2024, Ada Anak Puan Maharani hingga Setya Novanto

22 Februari 2024

5 Anak Politisi Raup Suara Tinggi di Pileg 2024, Ada Anak Puan Maharani hingga Setya Novanto

Siapa saja anak dari politisi dan pejabat yang turut maju dalam Pileg 2024 dan berapa perolehan suaranya?

Baca Selengkapnya

Rasyid Rajasa Diprediksi Lolos ke Senayan, Berikut Kasus Kecelakaan 11 Tahun Lalu Melibatkannya

19 Februari 2024

Rasyid Rajasa Diprediksi Lolos ke Senayan, Berikut Kasus Kecelakaan 11 Tahun Lalu Melibatkannya

Rasyid Rajasa sempat terlibat kecelakaan yang menewaskan dua korban, kemudian dinyatakan bebas. Kini, ia diprediksi lolos ke Senayan jadi anggota DPR.

Baca Selengkapnya

Hatta Rajasa, Dulu Jadi Cawapres Prabowo Kini Bantu Tim Pemenangan

10 November 2023

Hatta Rajasa, Dulu Jadi Cawapres Prabowo Kini Bantu Tim Pemenangan

Hatta Rajasa kini menjadi salah satu politkus yang masuk dalam pengurus Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Gelar RUPSLB Hari Ini, Bos Garuda Pastikan Tak Ada Copot-Pasang Direksi dan Komisaris

27 Desember 2022

Gelar RUPSLB Hari Ini, Bos Garuda Pastikan Tak Ada Copot-Pasang Direksi dan Komisaris

Bos Garuda Indonesia Irfan Setiaputra memastikan dalam RUPSLB pada hari ini tidak akan ada agenda pergantian direksi dan komisaris perseroan.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Tuhiyat yang Diangkat Heru Budi jadi Dirut Baru MRT Jakarta

26 Oktober 2022

Rekam Jejak Tuhiyat yang Diangkat Heru Budi jadi Dirut Baru MRT Jakarta

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengangkat Tuhiyat sebagai Dirut PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta. Seperti apa rekam jejak Tuhiyat?

Baca Selengkapnya

24 Tahun Partai Amanat Nasional, 50 Tokoh MARA Turut Deklarasikan PAN

23 Agustus 2022

24 Tahun Partai Amanat Nasional, 50 Tokoh MARA Turut Deklarasikan PAN

Parti Amanat Rakyat didirikan 24 tahun lalu, saat itu 50 tokoh reformasi dalam gerakan MARA mendeklarasikan PAN ini. Bagaimana sekarang?

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Winarto yang Ditunjuk jadi Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol

18 Agustus 2022

Rekam Jejak Winarto yang Ditunjuk jadi Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol

RUPST Pembangunan Jaya Ancol hari ini memutuskan merombak seluruh jajaran direksi perseroan. Bagaimana rekam jejak para direktur perseroan tersebut?

Baca Selengkapnya

Seluruh Direksi Pembangunan Jaya Ancol Diberhentikan, Tom Lembong: Penyegaran untuk Perbaikan

18 Agustus 2022

Seluruh Direksi Pembangunan Jaya Ancol Diberhentikan, Tom Lembong: Penyegaran untuk Perbaikan

RUPST PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk yang digelar hari ini memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat seluruh jajaran direksi BUMD tersebut.

Baca Selengkapnya

Prabowo Subianto Siap Maju di Pilpres 2024, Ini Jejak 3 Kekalahannya

13 Agustus 2022

Prabowo Subianto Siap Maju di Pilpres 2024, Ini Jejak 3 Kekalahannya

Pilpres 2024 akan menjadi palagan keempat bagi Prabowo Subianto. Pada tiga pilpres sebelumnya Prabowo mengalami kekalahan

Baca Selengkapnya