Minim Katalis Positif, Rupiah Loyo  

Selasa, 13 Mei 2014 17:49 WIB

Sejumlah nasabah mengantri untuk menukarkan uang dolar Amerika karena merosotnya nilai tukar Rupiah di penukaran kurs valuta asing PT Ayu Masagung di Jakarta, Senin (13/10). TEMPO/Adri Irianto

TEMPO.CO, Jakarta - Belum adanya katalis yang kuat dari eksternal maupun internal membuat pergerakan rupiah cenderung datar. Setelah mengalami technical rebound pada awal pekan, laju rupiah kembali loyo hari ini. Pada transaksi pasar uang Selasa, 13 Mei 2014, rupiah ditutup melemah 15 poin (0,13 persen) ke level 11.537 per dolar Amerika Serikat.

Analis dari PT Monex Investindo Futures, Albertus Christian, mengatakan penguatan dolar AS di pasar global masih menjadi momok yang menghambat penguatan rupiah. "Penguatan dolar AS dipicu oleh membaiknya data-data ekonomi AS dan meningkatnya permintaan atas aset safe haven," kata Albert.

Penguatan rupiah yang terjadi sejak pekan lalu akhirnya terhenti. Saat itu rupiah sempat melemah ke kisaran 11.600 per dolar AS. Namun membaiknya data-data fundamental ekonomi domestik, seperti neraca transaksi berjalan dan surplus neraca pembayaran, berhasil menggiring rupiah kembali ke level 11.500 per dolar AS.

Menurut Albert, level 11.500 merupakan level keseimbangan baru bagi rupiah. Setelah mengalami penguatan cukup berarti, rupiah bakal terkonsolidasi pada level ini. "Kisaran level 11.500 per dolar AS akan menjadi pijakan baru bagi rupiah sebelum mengejar target keseimbangan berikutnya pada level 11.400."

Meski demikian, rupiah masih berpeluang untuk mencapai target 11.400 lebih cepat apabila dolar AS melemah terhadap mata uang rival. Karena itu, pasar masih menanti rilis data penjualan retail AS hari Selasa waktu setempat yang diperkirakan melambat. "Dengan melambatnya sektor retail, pelaku pasar berkeyakinan bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga rendah dalam waktu lebih lama," kata Albert.

PDAT | M. AZHAR

Baca juga:
Tunggu Cawapres, Rupiah Diprediksi Menguat
Kuatkan Rupiah, BI Desak BUMN Lakukan Hedging

Terpopuler
Nabrak di Bundaran HI, Pengemudi BMW Tantang Polisi
Tepis Fitnah Sara, Kiai NU Kampanye untuk Jokowi
Ini Skuad Resmi Inggris




Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

7 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

7 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya