Wali kota Tri Rismaharini bersama pekerja dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya memperbaiki taman yang rusak di atas jalur hijau jalan Raya Darmo, Surabaya (12/5). Walikota berniat memperkarakan penyelenggara pembagian es krim gratis ini ke polisi karena di anggap merusak fasilitas publik. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Jakarta - PT Unilever Indonesia mengaku salah mengestimasi peserta yang hadir dalam Wall's Ice Cream Day, Minggu, 11 Mei 2014 lalu. Acara bagi-bagi es krim gratis itu akhirnya menuai sejumlah hal yang tidak diinginkan di beberapa kota. Di Surabaya, kerusakan Taman Bungkul memicu kemarahan Wali Kota Tri Rismaharini. Di Bandung, masalah muncul pada lalu lintas dan sampah yang berserakan.
"Ini pertama kalinya kami lakukan event seperti ini. Kami salah estimasi," kata Head of Corporate Communication PT Unilever Indonesia Maria Dewantini Dewanto saat dihubungi, Senin, 12 Mei 2014. (baca:Gaya Wali Kota Risma Memperbaiki Taman Bungkul)
Di sisi lain, kata Maria, Unilever sangat senang melihat animo masyarakat akan acara yang diisi dengan bagi-bagi es krim gratis itu. "Tapi atas kerusakan yang terjadi, kami sungguh minta maaf," kata dia. (baca:Begini Marah Besar Risma di Taman Bungkul)
Saat ini, menurut Maria, Unilever tengah melakukan evaluasi atas acara tersebut. "Kami lihat efektif atau tidak, masih dibicarakan," kata dia. Sampai saat ini, Unilever belum dapat memutuskan apakah acara serupa akan digelar lagi tahun depan. (baca juga:Unilever Akan Ganti Kerusakan di Taman Bungkul)
Dari delapan kota tempat penyelenggaraan Wall's Ice Cream Day, kata Maria, kerusakan yang paling besar terjadi di Surabaya. "Kota lain oke," kata dia. Pembagian es krim gratis ini digelar di delapan kota besar, yaitu Jakarta, Medan, Bandung, Surabaya, Banjarmasin, Makassar, Palembang, dan Yogyakarta. (baca:Bagi-bagi EsKrim Gratis, Taman di Jakarta Aman)
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
3 hari lalu
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Ekspansi Margin Kotor dan Peningkatan Volume, Unilever Indonesia Catat Laba Bersih 1.4 Triliun
11 hari lalu
Ekspansi Margin Kotor dan Peningkatan Volume, Unilever Indonesia Catat Laba Bersih 1.4 Triliun
Unilever Indonesia mengumumkan hasil kinerja kuartal pertama 2024 dengan mencatat peningkatan margin kotor serta pertumbuhan volume dasar yang positif.