TEMPO.CO, Jakarta - Melambatnya pemulihan ekonomi global serta kondisi geopolitik di Ukraina membuat pelaku pasar cenderung meninggalkan aset berisiko dan beralih ke safe haven.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia kemarin ditutup melemah 5,06 poin (0,10 persen) ke level 4.893,15. Indeks sempat menguat di awal perdagangan namun akhirnya berbalik arah mengikuti bursa regional yang mayoritas mengalami koreksi.
Menurut analis dari PT Samuel Sekuritas Indonesia, Aiza, bursa saham regional cenderung melemah setelah rilisan data manufaktur Cina masih di bawah harapan. Data manufaktur Cina bulan April berada di level 48,3, atau naik tipis dari bulan sebelumnya di level 48. Level di bawah 50 menggambarkan kontraksi, sementara level di atas 50 menggambarkan ekspansi perekonomian. "Hal ini mengisyaratkan kinerja perekonomian negara itu masih belum membaik," katanya dalam riset hariannya.
Pembukaan bursa Eropa kemarin sore turut melemah sehingga tidak memberi harapan pada laju indeks di akhir sesi. Tekanan dari faktor krisis Ukraina tampaknya masih menjadi perhatian pasar meskipun data manufaktur euro zone yang dirilis melampaui ekspektasi. Adapun bursa komoditas bergerak variatif dengan harga minyak melemah 0,82 persen ke level US$ 101,29 per barel dan harga metal melanjutkan penguatan.
Selain itu, pelemahan yang terjadi pada saham-saham konsumer dan rupiah yang kembali melemah ke level 11.600 menjadi pemberat indeks. "Saham Unilever dan Mayora mulai terkoreksi, sementara saham emiten peternakan tertekan oleh kebijakan batas harga maksimal oleh Kementerian Perdagangan," ujar Aiza.
Sementara itu, analis dari Indo Premier Securities, Muhammad Wafi, mengatakan indeks masih belum lepas dari tren mendatar (sideways) di kisaran 4.800-4.900. Indikator teknis menunjukkan koreksi indeks disertai volume, namun masih berada di atas pergerakan rata-rata selama lima hari (moving average 5).
Hari ini, indeks akan berada di kisaran 4.850-4.933 dengan kecenderungan melanjutkan pelemahan. Saham-saham komoditas metal dan mineral yang bergerak naik seiring dengan kekhawatiran geopolitik di Ukraina layak dipertimbangkan. "Beberapa yang dapat diperhatikan misalnya Aneka Tambang (ANTM), Harum Energy (HRUM), dan Saranacentral Bajatama (BAJA)," kata Wafi.
PDAT | M. AZHAR
Berita lain:
Soal Arloji, Media Singapura Serang Moeldoko
SBY Kaget Hadi Poernomo Jadi Tersangka
Korupsi E-KTP, KPK Geledah Ditjen Kependudukan
Eko Patrio dan Muhaimin Keok di Kota Madiun
KPU Jawa Barat Targetkan 3 Hari Rekapitulasi Suara
SBY Dinilai Gagal Menambah Lahan Sawah
Berita terkait
Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok
2 hari lalu
IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaIHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan
5 hari lalu
IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
9 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaIHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5
10 hari lalu
IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
12 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaIHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat
12 hari lalu
IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82
12 hari lalu
Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
12 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia
16 hari lalu
SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah
18 hari lalu
Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.
Baca Selengkapnya