BI: Inflasi Tahunan Bisa Turun Menjadi 7,18 Persen  

Senin, 21 April 2014 11:40 WIB

Agus Martowardojo. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowadojo optimistis inflasi year on year yang tahun lalu mencapai 8,3 persen bisa turun ke level 7,18 persen tahun ini. Salah satu pendukung turunnya inflasi ini adalah adanya potensi deflasi pada April ini akibat turunnya harga pangan.

Secara umum, hingga pekan kedua April 2014, deflasi masih terjadi. "Deflasinya antara 0,08 sampai 0,1 persen, tetapi itu adalah kondisi yang konsisten," ucap Agus di kompleks Bank Indonesia, Senin, 21 April 2014.

Dari pengamatan bank sentral, dua produk yang menyumbang deflasi terbesar adalah cabai merah dan beras. Salah satu penyebabnya adalah pasca-erupsi Kelud di Jawa Timur, masyarakat di sekitar gunung itu banyak menanam cabai merah. Walhasil, saat panen melimpah, terjadi koreksi harga cabai merah dan beras.

Lebih jauh, Agus menyatakan koordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah seharusnya mampu mengendalikan inflasi. "Saya merujuk ke negara tetangga, yaitu Filipina, yang mampu mengendalikan inflasi di kisaran 3 persen," katanya.

Filipina sangat memungkinkan dijadikan contoh karena negara tersebut dan Indonesia memiliki kesamaan geografis lantaran sama-sama berlokasi di wilayah Asia Tenggara dan merupakan negara tropis. Karena itu, Indonesia punya tantangan meningkatkan kerja guna mengendalikan inflasi. “Inflasi harga sangat menggerus penghasilan masyarakat Indonesia," ujar Agus.

Untuk konteks di Indonesia, Agus memperkirakan target inflasi tahun ini yang berkisar 3,5-,5,5 persen tetap bisa dijangkau dengan sejumlah upaya pemerintah dan bank sentral. Untuk itu, ia menilai Indonesia masih harus memelihara moneter yang ketat untuk menjaga inflasi dan mendorong sehatnya neraca transaksi berjalan.

MARIA YUNIAR

Berita terpopuler:
JIS Buat Surat Edaran, Begini Isinya
Besok, Menteri Nuh Tentukan Nasib JIS
Kasus Murid TK JIS, Tersangka Wanita Jadi Otaknya

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

2 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

7 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya