Pengusaha Tolak Kenaikan Tarif Listrik Industri  

Reporter

Sabtu, 19 April 2014 10:08 WIB

Tempo/Panca Syurkani

TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha memprotes rencana pemerintah memberlakukan tarif listrik baru untuk industri menengah dan besar mulai 1 Mei 2014. Menurut Wakil Ketua Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia, Ismail Mandry, ada diskriminasi tarif antara pelanggan golongan industri menengah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan perusahaan yang tidak terdaftar. (Baca : Tarif Listrik Industri Naik Bertahap Mulai 1 Mei )

“Selisih tarif ini membuat persaingan di industri sejenis tidak sehat,” katanya.

Dalam Peraturan Menteri Energi Nomor 9 Tahun 2014 yang diteken pada 1 April 2014, pemerintah menetapkan dua macam tarif listrik bagi pelanggan industri menengah (I-3) dengan daya listrik terpasang di atas 200 kilowatt.

Tarif untuk pelanggan I-3 yang mencatatkan saham di bursa naik 38,85 persen mulai 1 Mei mendatang menjadi Rp 1.115 per kilowatt jam (kWh). Sedangkan perusahaan yang tidak terdaftar belum dikenai kenaikan tarif. (Baca juga : Rupiah Melemah, PLN Rugi Rp 29,6 Triliun)

Ismail mengatakan diskriminasi juga dirasakan oleh pelanggan listrik dari golongan industri besar. Sebab, Peraturan Menteri Energi menyebutkan pelanggan golongan industri besar dengan daya 30 ribu kilowatt (I-4) menerima kenaikan tarif 64,73 persen. Tarif untuk golongan I-4, yang saat ini Rp 723 per kWh, akan naik bertahap setiap dua bulan menjadi Rp 1.191 per kWh pada 1 November 2014. (Baca juga : PLN Didesak Cabut Subsidi Rumah Mewah)

Menurut Ismail, kenaikan tarif ini akan mendorong kenaikan impor bahan baku. “I-4 isinya industri pengolahan bahan baku. Saya khawatir akhirnya mereka menjadi importir karena lebih efisien mengimpor,” ujarnya.

Kepala Divisi Niaga PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Benny Marbun, mengatakan, jika kenaikan dilakukan merata untuk seluruh pelanggan I-3 dan I-4, sebenarnya tarif listrik cukup dinaikkan sekitar 16 persen untuk menghasilkan penghematan Rp 9 triliun.

Usul ini, kata Benny, sudah disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Namun proses di Badan Anggaran DPR menghasilkan keputusan yang berbeda. "Salah satu alasannya adalah perusahaan terbuka umumnya sudah meraup laba."

BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE | ANGGA SUKMA WIJAYA

Berita Terpopuler
Dikonfirmasi Soal Nepotisme, Gubernur Ucapkan Kata Kotor
Kamis Putih, Paus Fransiskus Basuh Kaki Pria Muslim
Selain Toilet, Ini Area Rawan di JIS




Berita terkait

PLN Bantu Nelayan Bangka Belitung Pangkas Biaya Operasional Lewat Electrifying Marine

5 jam lalu

PLN Bantu Nelayan Bangka Belitung Pangkas Biaya Operasional Lewat Electrifying Marine

PT PLN (Persero) menyalurkan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) lewat program Electrifiying Marine kepada nelayan di Desa Suak Gual.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

6 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

19 hari lalu

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.

Baca Selengkapnya

Tersedia SPKLU PLN di Sumatra Bikin Nyaman Mudik dengan Kendaraan Listrik

19 hari lalu

Tersedia SPKLU PLN di Sumatra Bikin Nyaman Mudik dengan Kendaraan Listrik

Kehadiran fasilitas SPKLU menjadi salah satu faktor penting dalam kelancaran arus mudik Lebaran tahun ini bagi kendaraan listrik

Baca Selengkapnya

PLN Siapkan SPKLU di Banyak Lokasi, Pemudik: Pakai Mobil Listrik Jadi Nyaman!

22 hari lalu

PLN Siapkan SPKLU di Banyak Lokasi, Pemudik: Pakai Mobil Listrik Jadi Nyaman!

PLN telah menyiagakan 1.299 unit SPKLU yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Khusus momen mudik tahun ini, PLN juga menyiagakan petugas yang berjaga 24 jam untuk membantu para pemudik

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

27 hari lalu

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

PT PLN (Persero) telah menyiapkan 76 SPKLU di 30 lokasi di Bali untuk mendukung mobilitas kendaraan listrik selama periode Lebaran tahun 2024.

Baca Selengkapnya

PLN Siagakan 1.124 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum untuk Mudik 2024

34 hari lalu

PLN Siagakan 1.124 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum untuk Mudik 2024

PLN juga mengerahkan 3.504 pegawai yang akan stand by selama 24 jam nonstop di SPKLU.

Baca Selengkapnya

PLN Dukung Ketetapan Pemerintah: Tarif Listrik Tidak Naik

34 hari lalu

PLN Dukung Ketetapan Pemerintah: Tarif Listrik Tidak Naik

Berbagai upaya efisiensi dan digitalisasi yang telah dilakukan PLN menjadi kunci dalam mewujudkan komitmen ini.

Baca Selengkapnya

PLN Dukung Kepengurusan Forum Manajemen Risiko BUMN 2024-2027

34 hari lalu

PLN Dukung Kepengurusan Forum Manajemen Risiko BUMN 2024-2027

Kepengurusan Forum Manajemen Risiko dinilai proaktif. Memudahkan kolaborasi antara BUMN.

Baca Selengkapnya

PLN Energi Primer Indonesia Siapkan Gasifikasi Pembangkit di Sulawesi-Maluku

34 hari lalu

PLN Energi Primer Indonesia Siapkan Gasifikasi Pembangkit di Sulawesi-Maluku

Pengembangan program gasifikasi pembangkit turut melibatkan konsorsium.

Baca Selengkapnya