TEMPO Interaktif, Palembang:Menteri Pertambangan dan Energi Purnomo Yugiastoro menegaskan Pemerintah akan menaikkan harga BBM sekitar 29 persen dan akan diumumkan Maret. Hal itu dikatakannya usai membuka Seminar Sumsel Provinsi Energi di Palembang, Sabtu (26/20).Konsekuensi kenaikan BBM itu pemerintah akan menyediakan dana kompensasi sebesar 10 triliun.Berdasarkan pengalaman masa lalu maka bidang-bidang sukses menjadi sasaran dana kompensasi antara lain dana untuk pendidikan, kesejateraan, kesehatan, dan beras murah (raskin). Selain itu pemerintah melalui dana itu akan mendorong infrastruktur bidang tersebutyang berada di bawahnya termasuk UKM ."Jadi bagian-bagian itu yang akan didorong dan diberi subsidi langsung oleh pemerintah dengan kenaikan BBM ini," kata Menteri.Rencana kenaikan harga BBM ditanggapi beragam oleh masyarakat kecil di Kota Palembang. Muhamad Idrus (39 tahun), pedagang, mengaku setuju-setuju saja jika BBM naik dengan kompensasi pendidikan murah, kesehatan murah dan harga-harga pokok murah. Tetapi dia mengingatkan jangan sampai dana kompensasi untuk rakyat itu diselewengkan oleh orang lain. "Mungkin dengan presiden yang baru, manfaat buat rakyat kecil itu semakin kelihatan," ujar bapak dua anak ini.Sementara Roseka (32 tahun), warga Lebak Mulyo, menyatakan kenaikkan harga BBM sebesar 29 persen itu tidak masuk akal. Walaupun harga minyak tanah tidak dinaikkan, tetapi harga-harga pokok lainnya yang tidak ada hubungan dengan BBM juga bakal naik. "Belum diumumkan saja semua bahan pokok sudah naik, mestinya pemerintah bisa menaikkan cukai yang lebih pasti dan tidak menimbulkan efek yang besar bagi rakyat banyak, misal cukai rokok," katanya. Dia percaya pengumuman kenaikann BBM nanti bakal menimbulkan reaksi masyarakat. Arif Ardiansyah