PDIP Gagal Penuhi Syarat Capres, Rupiah Lesu  

Reporter

Kamis, 10 April 2014 08:06 WIB

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, seusai mengumumkan menjadi Capres PDIP, di Rumah Pitung, Marunda, Jakarta Utara, (14/3). Pencalonan Jokowi sebagai presiden menjadi sentimen positif yang menggerakkan rupiah dan pasar. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Riset Recapital Securities, Pardomuan Sihombing, memperkirakan nilai tukar rupiah akan melemah pada hari ini, Kamis, 10 April 2014. Hal ini terjadi setelah prediksi investor akan hasil pemilu legislatif meleset. "Sentimen pasar akan negatif karena PDI Perjuangan gagal memenuhi syarat presidential threshold," kata dia kepada Tempo. (Baca: Pemilu Lancar, Dolar Bisa di Bawah Rp 11.000 ).

Seperti diketahui, hasil hitung cepat (quick count) beberapa lembaga survei menempatkan PDI Perjuangan dan Partai Golkar sebagai pemenang pemilu legislatif 2014. Hasil quick count Lingkaran Survei Indonesia menyebutkan PDIP meraup 19,72 persen suara dan Golkar 14,57 persen suara. Angka ini lebih rendah dari ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen.

Pardomuan memperkirakan rupiah akan melemah pada kisaran Rp 11.359-11.390. Dia memperkirakan nasib Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia akan sama dengan rupiah yang mengalami penurunan. (Baca juga: Neraca Perdagangan Februari Surplus US$ 758,3 Juta ).

Namun, Pardomuan menyatakan efek pencalonan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi sebagai presiden dari PDI Perjuangan masih ada. Kini pasar menanti siapa calon mitra koalisi PDI Perjuangan.

Dia mengatakan rupiah akan kembali menguat jika Jokowi berhasil mendapatkan calon wakil presiden yang memiliki platform baik dan punya visi terhadap kebijakan ekonomi. "Intinya, rupiah akan menguat kalau Jokowi mendapat cawapres yang disukai pasar," katanya.

Sebelumnya, pada perdagangan Selasa, 8 April 2014, rupiah menguat 16 poin (0,14 persen) ke level 11.289 per dolar Amerika Serikat. Rupiah bergerak menguat seiring dengan melemahnya dolar Amerika terhadap sebagian mata uang regional

ALI HIDAYAT

Berita Terpopuler




Dahlan Sebut Konvensi Demokrat Sudah Tak Relevan
Golput Pemenang Pemilu 2014, Bukan PDIP
Jokowi Seleksi Tiga Nama Cawapres
Suara Gerindra Melambung, Sekjen: Ini Efek Prabowo







Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

9 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

9 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

9 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

9 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

10 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

10 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

10 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

11 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

13 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

14 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya