TEMPO Interaktif, Jakarta: Menteri Negara BUMN Sugiharto mengatakan sejauh ini belum ada rencana pasti soal perubahan direksi PT Merpati Nusantara. "Kita beri kesempatan kepada direksi untuk menyelesaikan masalah internal Merpati," katanya kepada wartawan sebelum rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Selasa (15/2). Menurut Sugiharto, permasalahan yang terdapat pada Merpati adalah kesalahan ketidaktepatan alokasi sumber daya di masa lalu. Untuk itu, tambahnya, penyelesaiannya diserahkan kepada manajemen Merpati sendiri. "Mudah-mudahan ada jalan keluarnya," ujarnya. Ia juga menyampaikan sudah banyak investor baru yang berminat terhadap Merpati. Hal tersebut memang sudah diperbolehkan oleh panitia kerja DPR periode lalu untuk bekerja sama dengan investor baru. "Tapi kita harus cermati dengan cerdas setiap opsi kerja sama," katanya. Menurutnya, persoalan Merpati tidak hanya sekedar mendatangkan investor baru dan pergantian direksi, tetapi lebih kepada rencana perbaikan Merpati di masa yang akan datang. "Apakah penerbangan murahnya (LCC) bisa seperti Air Asia, Lion Air atau yang lainnya," ujarnya. Untuk itu semua, tambahnya, harus ada proses bisnis yang sistemik. Karena menyangkut nasib karyawan Merpati yang banyak. "Tidak bisa begitu saja, karena karyawannya banyak, fix cost-nya berat dan overhead cost tinggi," katanya. Menurutnya, direksi Merpati sudah memberikan lembaran rencana ke depan. Ia sendiri meminta melalui deputinya untuk membuat rencana A, B atau C. "Itu sedang dimatangkan," ujarnya. Tito Sianipar