TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Universitas Indonesia, Lana Soelistianingsih, memperkirakan tidak akan terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 2014. Sebab pemerintah yang baru terpilih dalam Pemilu 2014 tidak akan mengambil kebijakan yang non-populis dan bisa menurunkan kepercayaan publik. "Kecuali jika Presiden saat ini mau mengambil resiko, dengan menaikkan harga BBM sebelum Pemilu," kata dia kepada Tempo, Ahad, 23 Maret 2014. (Baca : Subsidi BBM Tekor, Mobil Murah Dievaluasi ).
Padahal, kata Lana, kenaikan harga BBM menjadi salah satu cara untuk mengurangi defisit anggaran. Jika opsi kenaikan harga sulit untuk diambil, Lana mengatakan pemerintah bisa melakukan hal lain yakni menambah penerimaan, salah satunya dengan mengurangi insentif pajak untuk pengusaha. Jika hal masih sulit, pemerintah bisa mengganti insentif tersebut dengan memperbaiki birokrasi yang tidak efisien. "Misalnya percepatan pembebasan lahan atau pengurusan izin secara cepat," ujarnya.
Pilihan lain yang bisa diambil pemerintah, kata Lana, adalah mengurangi belanja barang dan biaya perjalanan pejabat ke luar negeri. Hal tersebut bisa dimulai pada masa Pemilu, saat paling rawan untuk kasus penyalahgunaan anggaran negara. Dengan alasan mengamankan anggaran, pemerintah bisa melarang pejabat yang merangkap sebagai petinggi partai untuk melakukan perjalanan politik dengan biaya partai.
Kenaikan harga BBM kembali menjadi wacana setelah kuota bahan bakar bersubsidi diperkirakan jebol dan terjadi potensi pembengkakan anggaran. Data PT Pertamina (persero) menyebutkan pada Januari-Februari 2014 penyaluran BBM bersubsidi mencapai 7,26 juta kiloliter atau 15,1 persen dari kuota BBM bersubsidi 2014 sebanyak 48 juta kilo liter. (Baca : Chatib: Tak Ada Rencana Kenaikan Harga BBM).
Dari jumlah BBM yang dihabiskan, konsumsi premium dan solar naik masing-masing 0,6 dan 2,2 persen dibandingkan periode yang sama 2012. Hingga 28 Februari 2014, Pertamina menyalurkan 4,6 juta kiloliter premium, 2,48 juta kiloliter solar, dan 170 ribu kiloliter minyak tanah. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan belanja subsidi BBM bisa membengkak karena konsumsi BBM meningkat.
TRI ARTINING PUTRI
Berita Terpopuler
Sindir Jokowi Lagi, Prabowo: Kau Pembohong, Maling
Video Ical-Duo Zalianty Diambil Sekitar 2010-2011
Mega Beberkan Alasannya Pilih Jokowi
Jokowi: Saya itu Ndeso, Miskin Koneksi
Berita terkait
Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara
3 jam lalu
PT Pertamina International Shipping (PIS) memperkuat posisinya sebagai pengangkut LPG 'top tier' di Asia Tenggara dengan menambah dua kapal tanker gas raksasa Very Large Gas Carrier (VLGC), yakni Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia.
Baca SelengkapnyaPertamina dan Polri Bekerjasama Mengamankan Objek Vital Nasional
1 hari lalu
Pertamina dan Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menandatangani perjanjian kerjasama pengamanan objek vital nasional.
Baca SelengkapnyaPertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek
45 hari lalu
PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.
Baca SelengkapnyaDeretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi
49 hari lalu
Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.
Baca SelengkapnyaPT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
27 Februari 2024
PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.
Baca SelengkapnyaCatatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSelama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif
18 Februari 2024
Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?
Baca SelengkapnyaPerdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi
1 Februari 2024
Rumah Sakit Otak dan Jantung Pertamina di Makassar menjadi pionir operasi tumor otak berbasis pemindaian tiga dimensi di Indonesia Timur.
Baca SelengkapnyaPolitik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014
1 November 2023
Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.
Baca Selengkapnya5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023
7 Oktober 2023
5 lowongan kerja perusahaan BUMN ini dapat dikirim selama Oktober 2023.
Baca Selengkapnya