Modus Caleg Jahat Menipu Pembuat Atribut Kampanye  

Reporter

Minggu, 16 Maret 2014 11:51 WIB

Suasana tempat percetakan pembuatan kalender 2014 di kawasan Cipondoh, Tangerang, Banten, Minggu (29/12). Menjelang pergantian tahun para percetakan kalender kebanjiran order dengan pesanan mulai dari instansi, Caleg, maupun masyarakat umum. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Gelaran pemilihan umum ternyata sering menyisakan cerita sedih dari para produsen atribut kampanye. Alih-alih untung, banyak pengusaha kecil yang bangkrut lantaran ulah jahat calon anggota legislatif yang ogah membayar pesanan atribut kampanye yang dipesan.

Kini, para pengusaha sudah mengenali modus-modus para caleg nakal. Menurut Muhammad Gilang, pengusaha konveksi asal Cianjur yang kerap membuat atribut kampanye, salah satu ciri caleg penipu adalah berkelit saat ditagih pembayaran, termasuk untuk melunasi uang muka. (Baca: Trik Pembuat Atribut Kampanye Hindari Caleg Penipu).

Selain itu, pengusaha kini mewaspadai caleg yang memesan atribut melalui beberapa perantara dengan alamat yang susah dilacak. "Biasanya, mereka memesan melalui teman dari teman dari temannya tim sukses. Bukan kalangan ring satu. Ini yang harus diwaspadai," katanya kepada Tempo. (Order Cetakan Kampanye, Caleg Harus Bayar Tunai).

Ika, pemilik Percetakan Selaras di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, mengenali ciri lain dari caleg penipu. Ika yang pernah tertipu pada Pemilu 2009 kini mencurigai pemesan yang bolak-balik mengorder tapi tak mau membayar kontan. Orang seperti itu, kata dia, kemungkinan besar menolak membayar atau tiba-tiba menghilang saat dicari ke alamatnya. "Sekarang, ngeri kalau enggak cash and carry. Bayar dulu baru barang dikirim," ujarnya.

Maklum saja jika para pengusaha ini sangat skeptis pada pemesan atribut kampanye. Sebab, risiko bisnis yang mereka tanggung sangat besar. Coba dengar pengakuan Fakhruddin, pengusaha konveksi asal Bandung yang kini menolak order atribut kampanye. "Sepuluh teman saya bangkrut karena tidak dibayar." (Baca: Kapok Ditipu, Pengusaha Tolak Order Kaos Caleg).

ALI HIDAYAT | MAYA NAWANG WULAN

Berita Bisnis Lainnya
Pengusaha Selektif Terima Order Kaos dari Caleg
Koran Surabaya Post Tutup?
Order Percetakan Pemilu Kebanyakan dari Luar Jawa
Pengusaha Tak Sembarang Terima Order dari Caleg




Berita terkait

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

6 Maret 2024

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

Yayasan Advokasi Hak Konstitusional Indonesia (YAKIN) meminta informasi real count (hitung nyata) dalam bentuk data mentah seperti file nilai dipisah

Baca Selengkapnya

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

13 Februari 2024

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

Politikus Malaysia dan Timor Leste yang tergabung dalam organisasi jaringan anggota parlemen se-ASEAN mempertanyakan pencalonan Gibran Rakabuming.

Baca Selengkapnya

Cara Mencoblos di TPS saat Pemilu 2024 dan Persyaratannya

18 Januari 2024

Cara Mencoblos di TPS saat Pemilu 2024 dan Persyaratannya

Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024 pukul 07.00-13.00 waktu setempat. Berikut tata cara mencoblos di TPS saat Pemilu.

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

KPU Libatkan BNN Periksa Kesehatan Bebas Narkoba Capres-Cawapres

16 Oktober 2023

KPU Libatkan BNN Periksa Kesehatan Bebas Narkoba Capres-Cawapres

KPU akan melibatkan BNN dalam pemeriksaan kesehatan bakal calon presiden dan wakilnya. BNN masuk dalam tim untuk memastikan para calon bebas narkoba.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

7 Agustus 2023

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

KPU DKI mengumumkan ribuan bakal calon legislatif (bacaleg) memenuhi syarat (MS) dan sisanya, ratusan peminat tidak memenuhi syarat (TMS)

Baca Selengkapnya

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

27 Juni 2023

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo

Baca Selengkapnya