Capres Jokowi Memberi Harapan kepada Investor  

Reporter

Sabtu, 15 Maret 2014 05:50 WIB

Joko Widodo (Jokowi). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO , Jakarta:Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati mengatakan, kepastian pencalonan Joko Widodo alias Jokowi sebagai calon presiden menjadi referensi positif bagi para investor. Kalangan investor menilai pencalonan Jokowi memberikan harapan di masa mendatang. (baca:Pengusaha Respons Positif Jokowi Calon Presiden)

Menurut Enny, beberapa prestasi Jokowi di Jakarta seperti pembangunan waduk pluit dan penataan pasar Tanah Abang menjadi pertimbangan pemilik modal.“Adanya Jokowi akan berdampak baik bagi investasi, tapi jangan sampai hanya sebagai ketertarikan saja, tapi juga bagaimana investasi nyata nantinya,” ujarnya, Jumat Jumat 14 Maret 2014.

Sebelumnya, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan memberikan mandat kepada Gubernur DKI Jakarta, Jokowi, menjadi Calon Presiden 2014. (baca: Pencapresan Jokowi Dorong Penguatan Rupiah)

Enny mengatakan, sebenarnya investor tak terlalu terpengaruh siapa presidennya nanti, karena yang dibutuhkan adalah konsistensi kebijakan. Sebab yang diinginkan masyarakat adalah visi kedaulatan ekonomi. Karena selama ini, ekonomi Indonesia seolah kehilangan kedaulatan.

Ditanya apakah visi tersebut ada pada Jokowi, Enny mengatakan. bahwa hal itu masih harus di uji lebih lanjut. Evaluasinya menurut dia tak cukup dengan dua tahun pada saat Jokowi menjabat jadi gubernur, namun harus dilihat Jokowi jika nanti benar-benar jadi preseiden.

Ketika Jokowi memimpin Jakarta, kemacetan dan banjir menjadi pertimbangan investor. Kedua masalah ini masih belum bisa diselesaikan. Namun, menurut Enny, banjir dan kemaceten sulit diatasi siapapun pemimpinnya."Apapun yang terjadi, saya kira yang penting harus tetap menjaga mekanisme pasar tanpa adanya intervensi,” ujarnya.

Jika terpilih sebagai presiden, kata Enny, Jokowi harus membentuk tim ekonomi mengingat latar belakang dia bukan berasal dari ekonomi.





Selain faktor Jokowi, menurut Enny, partai pengusung juga menjadi pertimbangan investor. Pada saat PDIP berkuasa ketika Megawati menjadi presiden, dia dikritik karena banyak melakukan privatisasi. Hal ini seolah berkebalikan dengan slogan partai yang diusung yaitu prorakyat kecil. “Satu lagi yang menjadi perhatian investor adalah siapa cawapres yang ditunjuk, jangan sampai blunder.”

FAIZ NASHRILLAH

Berita Terkait:

Megawati Tunjukkan Surat Mandat Jokowi Nyapres
Ekspresi Ahok Saat Detik-detik Deklarasi Jokowi
Kenapa Jokowi Nyatakan Jadi Capres di Marunda?

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

36 menit lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

1 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

2 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

3 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

3 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

5 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

9 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

10 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

11 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

11 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya