Pemerintah Dorong Penggunaan Gas Bagi Industri Nasional
Reporter
Editor
Rabu, 9 Februari 2005 02:35 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah mengeluarkan kebijakan energi nasional yang menekankan penggunaan energi gas bagi kegiatan industri di tanah air. Menteri Koordinator Perekonomian Aburizal Bakrie mengatakan, pemerintah mendorong industri untuk menggunakan energi gas dibanding bahan bakar minyak untuk pengembangan industri di masa mendatang. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi semakin berkurangnya cadangan minyak Indonesia dan harga minyak yang cenderung naik. "Kami harapkan dalam jangka waktu 3-5 tahun kebijakan ini sudah bisa dilaksanakan secara penuh," ujar Aburizal di Jakarta, Selasa (8/2). Ical, demikian biasa ia dipangil, mengatakan pemerintah akan mengembangkan sumber energi gas yang saat ini terdeteksi jumlahnya sangat besar. Sedangkan pada saat yang sama eksplorasi gas di kantong-kantong wilayah gas masih jauh dari optimal. Ia mencontohkan, daerah sumber gas yang masih bisa dieksploitasi lebih jauh seperti lapangan gas Arun di Aceh dan Kalimantan Timur. Sementara itu, bahan bakar minyak akan lebih ditujukan untuk kegiatan ekspor. Dengan demikian diharapkan pendapatan pemerintah dari ekspor minyak akan meningkat. Namun, efeknya bagi APBN, kata dia, belum akan terasa tahun ini. Ia mencontohkan, pemerintah akan mengeksplorasi gas di Aceh untuk menyuplai pabrik-pabrik pupuk di provinsi itu, seperti pabrik pupuk Iskandar Muda I dan II, dan Pabrik Aceh Asian Fertilizer. Eksplorasi itu diharapkan sudah dapat memberikan hasil pada 2008, dengan begitu suplai gas bagi ketiga pabrik dapat berjalan lancar tidak seperti selama ini yang kerap tersendat. Budi Riza