BI Perkirakan Neraca Perdagangan Kembali Surplus  

Kamis, 13 Maret 2014 20:26 WIB

Pegawai menunjukkan uang di sebuah Money Changer di Jakarta, Rabu (03/02). Rupiah hari ini ditutup pada level 9.395 per dolar Amerika, atau kembali menguat 70 poin dibandingkan posisi sehari sebelumnya di 9.365. TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia memperkirakan neraca perdagangan akan kembali surplus. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara, mengungkapkan hal tersebut terjadi karena didorong perbaikan ekspor akibat kenaikan permintaan dari negara mitra dagang.

“Serta terkendalinya impor yang sejalan dengan moderasi permintaan domestik,” ujar Tirta, seperti dikutip dari siaran pers, Kamis, 13 Februari 2014.

Bank Indonesia, kata dia, yakin defisit transaksi berjalan tahun ini dapat ditekan di bawah 3 persen dari produk domestik bruto (PDB). Sedangkan dalam neraca finansial, aliran masuk modal asing diprediksi membaik melalui pengaruh prospek ekonomi domestik yang semakin sehat.

Tirta menjelaskan, hingga Februari 2014, aliran masuk portofolio asing ke pasar keuangan Indonesia mencapai Rp 34,6 triliun. Dengan perkembangan positif ini, cadangan devisa Indonesia pada Februari 2014 naik menjadi US$ 102,7 miliar, atau setara dengan 5,9 bulan impor atau 5,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Pertumbuhan ekonomi yang lebih seimbang, menurut dia, juga menopang kelanjutan perbaikan kinerja sektor eksternal Indonesia, dari neraca perdagangan dan neraca finansial. Adapun defisit neraca perdagangan per Januari 2014 sebesar US$ 0,43 miliar lebih dipengaruhi pola musiman. “Akibat penurunan ekspor komoditas non-migas utama serta dampak penerapan UU Minerba yang diprediksi sementara.”

Adapun menurut Bank Indonesia, ekspor manufaktur seperti mesin dan mekanik, produk kimia, serta produk dari logam pada Januari 2014 mencatat pertumbuhan cukup tinggi. Tirta menjelaskan, fundamental ekonomi yang semakin sehat mendorong perbaikan kinerja sektor eksternal, yang berpengaruh pada menguatnya nilai tukar rupiah.

Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan kinerja ekspor Indonesia tahun ini memiliki banyak tantangan. Salah satunya adalah penurunan ekspor minyak seiring dengan anjloknya lifting minyak dari target pemerintah dalam APBN 2014 sebanyak 870 ribu barel per hari.

Hal ini cukup mempengaruhi neraca perdagangan. “Padahal konsumsi BBM setiap tahun meningkat. Artinya, impor akan semakin tinggi,” kata Bambang dalam paparannya di acara rapat kerja nasional Kementerian Perdagangan, Rabu lalu.

MARIA YUNIAR

Berita terpopuler:
Budiman Klaim Ditawari Jadi Cawapres Prabowo
KPPU Cecar Roy Suryo Soal Monopoli
Enam Kontrak Pasokan Gas Diteken
Industri Grafika Nasional Tertinggal Sepuluh Tahun

Berita terkait

Rasio Utang RI Capai 37,95 Persen dari PDB, Masih Aman?

15 November 2023

Rasio Utang RI Capai 37,95 Persen dari PDB, Masih Aman?

Ekonom Indef Rizal Taufikurahman buka suara soal rasio utang Indonesia yang mencapai hampir 38 persen dari produk domestik bruto (PDB)

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Posisi Rp 15.571, Pasar Tunggu Rilis Data PDB Amerika

22 Desember 2022

Rupiah Menguat ke Posisi Rp 15.571, Pasar Tunggu Rilis Data PDB Amerika

Rupiah perkasa ke level Rp 15.571 atau menguat 17 poin dari posisi sebelumnya di level Rp 15.588 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi 5,44 Persen di Triwulan II 2022

5 Agustus 2022

BPS: Pertumbuhan Ekonomi 5,44 Persen di Triwulan II 2022

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh 5,44 persen secara tahunan pada triwulan II 2022.

Baca Selengkapnya

Bos Lippo: ASEAN Akan Jadi Kekuatan Ekonomi dan Teknologi Dunia

29 Mei 2022

Bos Lippo: ASEAN Akan Jadi Kekuatan Ekonomi dan Teknologi Dunia

Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady John mengatakan ASEAN memegang kendali pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) ketiga di dunia setelah Cina.

Baca Selengkapnya

Surplus Neraca Perdagangan Cetak Rekor, Kemenkeu: Jadi Bantalan Ekonomi

18 Mei 2022

Surplus Neraca Perdagangan Cetak Rekor, Kemenkeu: Jadi Bantalan Ekonomi

Surplus neraca perdagangan yang tinggi akan berdampak terhadap PDB Indonesia pada kuartal II 2022. PDB diperkirakan semakin positif.

Baca Selengkapnya

Ekonomi RI Tumbuh 5,01 Persen Sepanjang Kuartal I, BPS: Low Base Effect

9 Mei 2022

Ekonomi RI Tumbuh 5,01 Persen Sepanjang Kuartal I, BPS: Low Base Effect

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2022 5,01 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Airlangga: Kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto Capai 61 Persen

11 Maret 2022

Airlangga: Kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto Capai 61 Persen

Menko Airlangga Hartarto mengatakan UMKM turut mendorong peningkatan investasi dan ekspor Indonesia.

Baca Selengkapnya

ADB Pangkas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi untuk Negara Berkembang di Asia

14 Desember 2021

ADB Pangkas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi untuk Negara Berkembang di Asia

Asian Development Bank atau ADB memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk negara-negara berkembang Asia tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tarik Utang Rp 973,6 T Tahun Depan, Mayoritas Domestik

13 Desember 2021

Pemerintah Tarik Utang Rp 973,6 T Tahun Depan, Mayoritas Domestik

Pemerintah bakal menarik utang Rp 973,6 triliun tahun depan guna menutupi defisit APBN pada 2022 sebesar 4,9 persen terhadap PDB.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: DKI Jakarta Unsur Penting Pemulihan Ekonomi Indonesia

30 Agustus 2021

Anies Baswedan: DKI Jakarta Unsur Penting Pemulihan Ekonomi Indonesia

Salah satu strategi yang digencarkan, kata Anies Baswedan, adalah vaksinasi karena dinilai menjadi salah satu solusi pemulihan.

Baca Selengkapnya