Pefindo Berikan Peringkat pada Tujuh Emiten  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Kamis, 13 Maret 2014 18:39 WIB

Ilustrasi indeks/Bursa saham. REUTERS/Toru Hanai

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengeluarkan rilis pemeringkatan Maret 2014. Pada rilis tersebut Pefindo memberikan nilai pemeringkatan terhadap tujuh emiten industri. Peringkat PT Indosat Tbk (ISAT) bertahan dari tahun lalu, yaitu AA+.

"Adanya akuisisi PT XL Axiata Tbk terhadap PT Axis Telekom Indonesia tak terlalu banyak mempengaruhi. Indosat dinilai masih cukup stabil walaupun urutannya menjadi ketiga," kata Assistant Manager Corporate Rattings Pefindo Mega Dwitya Nugroho di Jakarta, Kamis, 13 Maret 2014. (Baca juga: Obligasi PLN Raih Peringkat Tertinggi dari Pefindo)

Menurut Mega, faktor yang mendukung Indosat antara lain dukungan pemegang saham, posisi pasar perusahaan, serta kinerjanya yang cukup stabil. Adapun faktor yang menghambat antara lain struktur permodalan perusahaan yang agresif dan ketatnya persaingan industri telekomunikasi.

Indosat, menurut Mega, masih memiliki prospek stabil, bisa ditingkatkan asal struktur permodalan dan kinerja bisnis secara berkelanjutan. Sebaliknya, peringkatnya berpotensi diturunkan jika ada penurunan dukungan dan jika perusahaan secara agresif mendanai ekspansi. (Lihat juga: Pefindo Revisi Target Pemeringkatan Obligasi)

Adapun peringkat PT Perkebunan Nusantara III (PTPN) turun dari AA- menjadi A+, faktor utama adalah fluktuasi harga komoditas, struktur permodalan, level utang, dan risiko dari ekspansi bisnis. Adapun faktor pendukungnya adalah luas area yang dimiliki dan permintaan domestik.

Peringkat PT Waskita Karya Tbk (WSKT) bertahan dari tahun lalu. Berstatus sebagai perusahaan konstruksi milik negara, faktor tersebut menurut Mega menjadi salah satu faktor pendukung kinerja Waskita. Sedangkan faktor penghambatnya antara lain margin perusahaan yang lebih rendah dengan perusahaan sejenis serta kondisi industri konstruksi secara umum yang relatif volatile. (Berita lain: Pefindo Targetkan Pemeringkatan 90 BUMN)

Adapun PT Hutama Karya Tbk (PTHK) mendapatkan nilai A- bulan ini. PTHK dianggap memiliki pasar yang memadai. Selain itu, status BUMN juga menjadi salah satu faktor utama. Di sisi lain, kondisi bisnis konstruksi yang cenderung volatile dinilai masih menjadi hambatan. "Prospeknya stabil, bisa ditingkatkan jika ada perbaikan struktur permodalan, tapi bisa juga diturunkan jika tak berhasil mencapai target penjualan."

Selain itu, perusahaan lain yang mendapatkan A- adalah PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) serta PT Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI). Pefindo bulan ini juga untuk pertama kali memberikan peringkat kepada PT Siantar Top Tbk (STTP). Perusahaan makanan ini mendapatkan nilai A pada pemeringkatannya.

FAIZ NASHRILLAH



Terpopuler :
Budiman Klaim Ditawari Jadi Cawapres Prabowo
KPPU Cecar Roy Suryo Soal Monopoli
Enam Kontrak Pasokan Gas Diteken
Industri Grafika Nasional Tertinggal Sepuluh Tahun

Berita terkait

Kaleidoskop 10 Emiten Paling Menarik 2023: GoTo dan Tiktok, BREN Tembus Rp 1000 T hingga INCO

2 Januari 2024

Kaleidoskop 10 Emiten Paling Menarik 2023: GoTo dan Tiktok, BREN Tembus Rp 1000 T hingga INCO

Tahun 2023, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 79 emiten yang melantai dengan nilai penggalangan dana mencapai Rp 54,14 triliun.

Baca Selengkapnya

Naik 56,3 Persen, Laba Bersih Jasa Marga Semester I 2023 Rp 1,15 Triliun

28 November 2023

Naik 56,3 Persen, Laba Bersih Jasa Marga Semester I 2023 Rp 1,15 Triliun

PT Jasa Marga (Persero) Tbk membukukan peningkatan laba bersih sebesar 56,3 persen.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih Triwulan 2023 Naik 12 Persen, Adhi Karya Kempit Rp 23,5 Miliar

27 November 2023

Laba Bersih Triwulan 2023 Naik 12 Persen, Adhi Karya Kempit Rp 23,5 Miliar

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mengantongi laba bersih senilai Rp23,5 miliar selama triwulan III-2023.

Baca Selengkapnya

Naik 25,8 Persen, Laba Kuartal III 2023 CIMB Niaga Rp 6,3 Triliun

25 November 2023

Naik 25,8 Persen, Laba Kuartal III 2023 CIMB Niaga Rp 6,3 Triliun

PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) membukukan laba sebelum pajak konsolidasi(unaudited) senilai Rp6,3 triliun.

Baca Selengkapnya

Tumbuh 31 Persen, Laba Bersih BSI Kuartal III 2023 Rp 4,2 Triliun

31 Oktober 2023

Tumbuh 31 Persen, Laba Bersih BSI Kuartal III 2023 Rp 4,2 Triliun

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat laba sebesar Rp 4,2 triliun atau tumbuh 31,04 persen, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy).

Baca Selengkapnya

Naik 16,9 Persen, Pendapatan Emiten Teladan Prima Agro Kuartal III 2023 Rp 2,89 T

31 Oktober 2023

Naik 16,9 Persen, Pendapatan Emiten Teladan Prima Agro Kuartal III 2023 Rp 2,89 T

Emiten sawit PT Teladan Prima Agro Tbk (IDX: TLDN) mencatat realisasi pendapatan sebesar Rp 2,89 triliun hingga kuartal III 2023.

Baca Selengkapnya

Optimistis Pendapatan Terus Tumbuh, Bukalapak Berharap Semua Segmen Cetak Profit

13 Oktober 2023

Optimistis Pendapatan Terus Tumbuh, Bukalapak Berharap Semua Segmen Cetak Profit

Bukalapak mencatat pendapatan senilai Rp 1,175 triliun pada kuartal kedua 2023, atau meningkat 30 persen dibandingkan periode yang sama 2022 senilai Rp 903 miliar.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih Indosat Semester I 2023 Rp 1,9 T, Pelanggan Tumbuh 4 Persen

30 Juli 2023

Laba Bersih Indosat Semester I 2023 Rp 1,9 T, Pelanggan Tumbuh 4 Persen

Indosat Ooredoo Hutchison mencatatkan laba bersih di sepuluh kuartal berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Besok Teladan Prima Agro Bakal Bagikan Dividen Rp 175,03 M

29 Mei 2023

Besok Teladan Prima Agro Bakal Bagikan Dividen Rp 175,03 M

PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) akan membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya dengan total Rp 175,03 miliar. Dividen tersebut berasal dari laba bersih perseroan 2022 yang telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPST pada 3 Mei 2023 lalu.

Baca Selengkapnya

Kuartal I Tahun 2023, Garuda Indonesia Bukukan Pendapatan USD 602,99 Juta

4 Mei 2023

Kuartal I Tahun 2023, Garuda Indonesia Bukukan Pendapatan USD 602,99 Juta

PT Garuda Indonesia membukukan pendapatan usaha secara grup hingga US$ 602,99 pada kuartal I tahun 2023.

Baca Selengkapnya