Indeks Saham Tertekan Perlambatan Ekonomi Cina  

Reporter

Selasa, 11 Maret 2014 06:56 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Melemahnya data ekspor Cina menjadi sentimen negatif yang melanda bursa regional Asia, termasuk Indonesia. Tekanan jual yang terjadi di bursa Asia membuat indeks gagal kembali menguji level 4.700.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia terkoreksi 8,64 poin (0,18 persen) ke level 4.677,246 pada Senin, 10 Maret 2014. Analis dari PT Universal Broker Indonesia, Alwi Asegaf, mengatakan pelaku pasar kembali mengkhawatirkan potensi perlambatan ekonomi Cina setelah data ekonominya dirilis di bawah ekspektasi. "Momentum negatif itu kemudian dimanfaatkan oleh pelaku pasar untuk merealisasi keuntungan." (Baca: Ekspor Cina Melambat, Investor Ambil Untung ).

Ekspor Cina pada Februari tercatat defisit US$ 22,9 miliar, jauh lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mengalami surplus US$ 31,9 miliar. Angka ini pun lebih kecil dari perkiraan ekonom, yakni surplus US$ 14,5 miliar. Situasi ini diperburuk oleh data neraca transaksi berjalan Jepang yang kembali mencatat defisit pada Januari.

Menurut Alwi, saham-saham perbankan menjadi sasaran aksi ambil untung karena dinilai sudah mahal. Reli penguatan yang terjadi pada saham-saham perbankan sejak awal tahun telah mengantarkan IHSG ke level saat ini. "Karena itu, wajar bila aksi ambil untung terjadi pada saham-saham seperti Bank BRI, Bank Mandiri, atau Bank BCA." (Baca: Indeks Saham Diperkirakan Fluktuatif ).

Meski demikian, Alwi meyakini tekanan jual pada saham perbankan tidak akan berlangsung lama. Sebab, belum ada alasan bagi Bank Indonesia untuk kembali menaikkan suku bunga karena rupiah mulai stabil pada kisaran 11.400 per dolar. Sentimen ini juga akan berdampak positif bagi saham-saham yang berkaitan dengan rupiah dan suku bunga, seperti properti dan saham otomotif.

Hari ini, Selasa, 11 Maret 2014, indeks diperkirakan berada pada kisaran 4.654-4.708 dengan kecenderungan konsolidatif. Tren pergerakan indeks masih akan positif asalkan tidak ditutup di bawah level 4.620. Alwi menyarankan investor untuk memperhatikan saham Astra International, Indofood, dan saham-saham properti. "Sementara Bank BRI dan Bank Mandiri disarankan beli pada harga rendah," kata Alwi.

M. AZHAR

Berita Terpopuler

Akal Bulus Sejoli Pembunuh Ade Sara

Potongan Bodi Malaysia Airlines Ditemukan
Sejoli Bersaing Siksa Ade Sara
Ada Eks Tim Sukses Jokowi Bermain di Busway Karatan?






Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

9 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

10 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

12 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

12 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

12 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

12 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

16 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

18 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya