Pemerintah Bahas Investor Kilang Pekan Depan

Reporter

Jumat, 7 Maret 2014 17:33 WIB

Kilang minyak mentah Balikpapan, Kalimantan. ANTARA/Dedhez Anggara

TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah akan membahas investor yang berminat membangun kilang di Indonesia. Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan rapat akan digelar secara internal pekan depan, untuk membahas respon dari hasil konsultasi pasar yang digelar pada Februari lalu di Singapura. Dalam rapat tersebut akan dibahas rencana pemerintah selanjutnya.

"Artinya apakah perlu ada meeting terbatas untuk yang sudah menyatakan minat," kata Bambang di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 7 Maret 2014. Dia mengatakan akan dibuat pipline dalam pembangunan kilang tersebut. "Harus disiplin agar kilang terbangun."

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan investor yang berminat membangun kilang di Indonesia adalah perusahaan-perusahaan lama yang sebelumnya sudah melakukan penjajakan. Meskipun tak mau menyebut secara rinci nama-nama perusahaan tersebut, namun dia mengatakan perusahaan itu berasal dari beberapa negara.

"Tidak banyak yang minat, itu-itu lagi. Ada Aramco, ada Qatar, Jepang juga ada. Walaupun ada juga beberapa lagi tapi sulit memenuhi Undang-Undang kita. Tim sudah berbicara dengan para investor itu," kata Hatta.

Menurut Hatta, untuk melakukan pembangunan kilang harus dipastikan dulu jaminan pasokan crude oil. Dia mengatakan tak banyak negara yang menjamin pasokan crude oil hingga 300 ribu barel per hari. "Paling nanti kami akan berbicara dengan Irak, Kuwait, Saudi, atau Venezuela," katanya. Dari semua negara tersebut, kata Hatta, yang berkomitmen untuk memberi pasokan hanya Irak.

Hatta mengaku sudah bertemu langsung dengan Perdana Menteri dan Deputi Perdana Menteri Irak dalam kunjungan bilateral kedua negara. "Yang mengatakan siap untuk mensuplai 300 ribu barel per hari ke Indonesia dari Oil Basra," katanya. Selain itu, Kementerian Keuangan dan Badan Koordinasi Penanaman Modal juga sudah melakukan road show mengundang investor. "Kami berkomitmen untuk membangun karena ini meyangkut security of suply."

ANGGA SUKMA WIJAYA

Berita terkait

Ratusan Daerah Belum Salurkan Tunjangan Profesi Guru

2 jam lalu

Ratusan Daerah Belum Salurkan Tunjangan Profesi Guru

Hingga pekan kedua Mei 2024, hanya 26 pemerintah daerah yang menyalurkan tunjangan profesi guru (TPG) ke rekening para guru.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

1 hari lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

6 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

8 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

13 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

14 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

15 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

35 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Volodymyr Zelensky Berhenti Menyerang Kilang Minyak Rusia

40 hari lalu

Gedung Putih Minta Volodymyr Zelensky Berhenti Menyerang Kilang Minyak Rusia

Volodymyr Zelensky membenarkan laporan media kalau Gedung Putih mendesaknya agar berhenti menyerang infrastruktur Rusia

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

46 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya