Alasan Perusahaan Tambang Tak Sepakati Renegosiasi

Reporter

Jumat, 7 Maret 2014 07:39 WIB

REUTERS/Neil Chatterjee

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga perusahaan tambang besar, PT Vale Indonesia, PT Freeport Indonesia, dan PT Newmont Nusa Tenggara, tidak termasuk dalam 25 pihak yang bersedia melakukan renegosiasi kontrak dengan pemerintah. (Baca: Vale,Newmont,dan Freeport Tak Sepakati Renegosiasi).

Padahal pemerintah menghendaki perusahaan tambang untuk menyepakati enam aspek renegosiasi yakni nilai royalti, kewajiban divestasi, pengurangan luas wilayah operasi pertambahan, pembangunan smelter (instalasi pengolahan dan pemurnian mineral), serta penggunaan barang dan jasa dari dalam negeri. (Baca:25 Perusahaan Teken Renegosiasi Tambang).

Apa sebab tiga perusahaan ini belum menyepakatinya?

Kepada Tempo, juru bicara Newmont, Rubi Purnomo, mengatakan belum menentukan sikap atas renegosiasi kontrak yang diamanatkan Undang-undang Mineral dan Batubara. "Kami baru saja diberikan penjelasan oleh pemerintah mengenai poin renegosiasi, kami akan mempelajarinya terlebih dahulu," kata dia kepada Tempo, Kamis, 6 Maret 2014.

Presiden Direktur Newmont, Martiono Hadianto, mengatakan perusahaannya sudah mengikuti ketentuan pembayaran royalti yang berlaku. Sesuai peraturan pemerintah terbit pada 2012 dan 2014, pembayaran royalti dilakukan sesuai ketentuan dan jika ada perubahan pembayaran royalti maka akan dibayarkan. "Pembayaran royalti Newmont masih sesuai ketentuan yang berlaku," katanya. Ditanya soal rencana Newmont untuk menyepakati renegosiasi, Martiono mengatakan, "Tunggu minggu depan, akan ada pengumuman dari Dirjen Minerba." (Baca: Renegosiasi Kontrak Tambang Masih Alot).

<!--more-->

Juru bicara Freeport, Daisy Primayanti, juga mengatakan telah sepakat untuk meningkatkan royalti seperti diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2012 tentang Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Daisy juga merujuk pernyataan Presiden Direktur Freeport, Rozik Sucipto, dalam rapat bersama DewanPerwakilan Rakyat, yang menyatakan bersedia meningkatkan pembayaran royalti tembaga menjadi 4 persen dari 3,5 persen, royalti emas dari 1 persen menjadi 3,75 persen, dan royalti perak dari 2 persen menjadi 3,25 persen. "Kami siap menerapkan usulan tersebut," ujar Daisy.

Sedangkan Presiden Direktur Vale Indonesia, Niko Kanter, mengaku masih memerlukan waktu untuk menyepakti poin-poin renegosiasi kontrak karya. Sebab masih ada hal-hal teknis yang perlu dibahas bersama pemerintah. Niko tak mau menyebutkan target kesepakatan tersebut diteken. “Sejauh ini, dari enam poin renegosiasi ada beberapa yang sudah kami lakukan seperti smelter dan kandungan lokal," katanya. (Baca:2014, Pemerintah Setop Ekspor Mineral Mentah).

AYU PRIMA SANDI | ANANDA PUTRI

Berita Terpopuler
Pelawak Jojon Tutup Usia
Jojon Meninggal, Dorce Datangi RS Premier
Jojon Pernah Jadi 'Direktur' PT Rejeki Nomplok
Jojon Meninggal, Ini Kesan Pelawak Doyok

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

20 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

16 Oktober 2023

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

MKementerian ESDM akan memberikan bantuan 600 ribu unit rice cooker secara gratis, apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

26 Juli 2023

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

Energi surya memiliki peran strategis dalam mengakselerasi upaya transisi energi khususnya di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Baca Selengkapnya

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

11 Februari 2023

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

Inilah 5 Provinsi Penghasil emas terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

11 Februari 2023

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

Kementerian ESDM terus mengembangkan sektor panas bumi untuk menurunkan efek rumah kaca.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM: Ekspor Emas Dihentikan Bertahap

10 Februari 2023

Menteri ESDM: Ekspor Emas Dihentikan Bertahap

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan larangan ekspor emas akan dilakukan secara bertahap.

Baca Selengkapnya

Soal Ekosistem Kendaraan Listrik, Anggota DPR Minta Pemerintah Realistis

7 Februari 2023

Soal Ekosistem Kendaraan Listrik, Anggota DPR Minta Pemerintah Realistis

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno meminta pemerintah realistis dengan target pembentukan ekosistem kendaraan listrik atau EV di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Inginkan Power Wheeling Tetap Dipertahankan di RUU EBT, Anggota DPR: Ada Jalan Tengah dengan Pemerintah

6 Februari 2023

Inginkan Power Wheeling Tetap Dipertahankan di RUU EBT, Anggota DPR: Ada Jalan Tengah dengan Pemerintah

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno menginginkan skema power wheeling tetap dimasukkan dalam Rancangan Undang-Undang Enerbi Baru dan Terbarukan atau RUU EBT.

Baca Selengkapnya