Ukraina Memanas, Rupiah Melemah  

Reporter

Selasa, 4 Maret 2014 18:36 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Krisis politik di Ukraina ternyata membawa dampak buruk bagi nilai tukar rupiah. Pada penutupan perdagangan di pasar uang, Selasa, 4 Maret 2014, rupiah turun 5 poin (0,04 persen) menjadi 11.597 per dolar Amerika.

Menurut analis dari PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong, ketidakpastian penyelesaian krisis di Ukraina menyebabkan nilai rupiah bergerak volatil. Menurut Lukman, setelah tentara Rusia ditarik, harga saham-saham berjangka di Amerika Serikat mulai bergerak naik. Hal ini merangsang investor global untuk membeli saham. Akibatnya, minat terhadap mata uang dolar dan investasi safe haven lainnya berkurang. (Baca: Intervensi Ukraina, Amerika Bekukan Ekonomi Rusia).

Saat ini Presiden Rusia Vladimir Rutin meminta pasukannya kembali ke markas setelah Menteri Pertahanan Sergei Shoigu melaporkan bahwa latihan militer di perbatasan Ukraina telah berjalan sesuai dengan rencana. Aksi Putin tersebut sedikit meredakan ketegangan yang telah berlangsung selama sepekan. Namun aksi ini belum bisa dikatakan sebagai solusi atas krisis di Ukraina. Lukman mengatakan nilai tukar yen Jepang dan won Korea turut terkoreksi, masing-masing 0,34 persen ke level 101,79 per dolar dan 0,31 persen ke level 1.073,5 per dolar.

Dalam pasar uang, tindakan Putin tersebut membuat laju bursa saham menguat. Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia naik 17,08 poin (0,37 persen) ke level 4.601,28. Indeks bergerak melemah pada sesi pertama perdagangan, tapi berhasil berbalik arah menjelang penutupan.

Saham Bank Mandiri menjadi penggerak laju indeks hari ini dengan naik 0,3 persen ke Rp 9.125 per lembar saham, disusul Astra Internasional yang menguat 0,4 persen ke Rp 6.825 per lembar. Saham yang diperdagangkan hari ini mencapai 4 miliar lembar saham senilai Rp 5,1 triliun dalam 202 ribu kali transaksi.

MEGEL JEKSON | M AZHAR

Berita Terpopuler

Bunuh Diri Bersama, Sang Ibu Kirim SMS ke Tuhan
Calon Hakim Konstitusi Dikuliahi Pakar Tata Negara
Aksi Danang Sutowijoyo Bunuh Anak Kucing Berujung Polisi







Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

6 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya