Kakao Indonesia Tak Beraroma Cokelat  

Reporter

Selasa, 4 Maret 2014 09:49 WIB

Buah kakao. ANTARA/Septianda Perdana

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto heran dengan meningkatnya impor biji kakao karena Indonesia produsen terbesar ketiga setelah Pantai Gading dan Ghana. "Ini pekerjaan rumah buat Kementerian Pertanian, ada apa dengan kakao kita," katanya kepada Tempo, Selasa, 25 Februari 2014.

Zulhefi Sikumbang, Ketua Umum Asosiasi Kakao Indonesia, punya jawaban untuk Panggah. "Biji kakao kita tak beraroma cokelat, kurang berkualitas," katanya. "Kalau digiling hanya menghasilkan rasa pahit dan sepet." (Lihat: Aroma Cokelat Pengaruhi Penjualan Buku)

Menurut Zulhefi, biji kakao pahit akibat tidak difermentasi. Proses fermentasi membutuhkan pemeraman dan penjemuran rata-rata enam hari. Lamanya proses ini yang membuat petani ogah melakukan fermentasi. "Apalagi harganya tak jauh dari biji nonfermentasi," katanya.

Hampir 90 persen petani kakao Indonesia tak memfermentasi biji kakao. Akibatnya, 18 pabrik cokelat di Indonesia tak banyak menyerap biji kakao tersebut. Zulhefi menilai mayoritas pabrik membutuhkan biji fermentasi untuk menghasilkan tepung cokelat.

Karena sedikit, biji kakao dalam negeri hanya sebagai campuran. Bahan baku utamanya yaitu kakao fermentasi yang diimpor dari Pantai Gading dan Ghana. "Inilah yang membuat impor biji kakao terus menanjak," katanya. (Baca: Empat Pabrik Cokelat Asing Serbu Indonesia)

Sindra Wijaya, Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Kakao Indonesia, punya pendapat lain. Menurut dia, impor biji kakao disebabkan produksi biji kakao rendah, yaitu kurang dari 500 ribu ton, di bawah kapasitas mesin pabrik cokelat yang hampir 700 ribu ton.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Gamal Nasir membantahnya. Gamal menyebut produksi biji kakao mencapai 712 ribu ton. "Apalagi hitungan dinas di daerah bisa mencapai 800 ribu ton," katanya.

AKBAR TRI KURNIAWAN


Terpopuler:
Ruhut Sitompul: Jokowi Klemar-klemer Kok Nyapres?

Pemerintah Ambil Alih Sertifikasi Halal dari MUI
NATO Perintahkan Rusia Tarik Pasukan dari Ukraina







Berita terkait

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

11 jam lalu

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

Saksi menyatakan diminta mengirim Rp 200 juta saat itu juga untuk pembayaran lukisan dari budayawan Sujiwo Tejo yang dibeli oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

2 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

4 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

4 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

6 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

7 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

12 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

13 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

14 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

14 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya