TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Komersial Express Air Siti Kotijah mengatakan Express air tak akan mengambil alih 19 rute Merpati yang ditawarkan oleh Kementerian Perhubungan. "Sembilan belas rute Merpati yang ditawarkan itu tidak kita ambil karena rutenya kecil. Kalau ada rute besar kemungkinan kita ambil," kata Siti ketika dihubungi Tempo, Senin, 3 Maret 2014.
Untuk mengambil alih rute-rute besar Merpati yang ditinggalkan karena berhenti beroperasi sejak 1 Februari 2014 lalu, Siti mengatakan Express Air akan mempertimbangkan keuntungan bisnisnya. Menurut dia, Express akan tetap konsisten melayani rute penerbangan di wilayah timur Indonesia.
Kamis lalu, Kementerian Perhubungan menyatakan ada lima maskapai penerbangan yang menawar rute Merpati, yakni Sriwijaya, Garuda, Citilink, Kal Star, dan Express Air.
Pada 4 Februari 2014 lalu, Kementerian Perhubungan menawarkan 19 rute tunggal Merpati kepada maskapai lain. Sembilan belas rute Merpati adalah Ambon-Labuha, Bade-Merauke, Biak-Sorong, Bima-Makassar, Ende-Saumlaki, Ewer-Merauke, Jayapura-Tanah Merah, Kepi-Merauke, Gebe-Ternate, Labuhan Bajo-Maumere, Makassar-Maumere, Makassar-Merauke, Makassar-Selayar, Manado-Palu, Merauke-Tanah Merah, Merauke-Wanam, Moananami-Nabire, Mulia-Nabire, dan Sorong-Timika. Rute ini adalah rute yang ditawar oleh Kal Star dan Express Air. Rute-rute itu ditawarkan karena tidak ada maskapai lain yang beroperasi. "Saat ini belum ada tawaran rute besar Merpati itu," kata Siti.
Express Air adalah maskapai penerbangan berbasis di Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam operasinya, Express Air yang terbang di wilayah timur Indonesia itu menggunakan dua jenis pesawat, yakni Donnier dan Boeing. Hingga kini Express memiliki 15 unit pesawat dan terbang di 37 tujuan.
NURUL MAHMUDAH
Berita terkait
Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan
4 hari lalu
Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.
Baca SelengkapnyaTraveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan
8 hari lalu
Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.
Baca SelengkapnyaTony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia
9 hari lalu
Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.
Baca SelengkapnyaAlasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih
13 hari lalu
Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.
Baca SelengkapnyaMaskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran
14 hari lalu
Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.
Baca SelengkapnyaAlasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan
15 hari lalu
Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan
Baca SelengkapnyaMaskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya
18 hari lalu
Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik
Baca SelengkapnyaSetelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah
20 hari lalu
Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.
Baca SelengkapnyaAturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan
26 hari lalu
Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside
Baca SelengkapnyaAmankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?
26 hari lalu
Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.
Baca Selengkapnya