TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia Airlines menjadi salah satu maskapai yang bakal mengambil alih rute yang ditinggalkan Merpati Nusantara Airlines. Catatan Kementerian Perhubungan menyebutkan Garuda sebagai salah satu calon "penerus" rute Merpati.
Namun ternyata hingga saat ini manajemen Garuda masih galau untuk mengambil keputusan, apakah akan mengambil rute tersebut atau tidak. Menurut juru bicara Garuda, Pujobroto, perseroan masih mengkaji kelayakan rute eks Merpati. (Baca juga: Siapa Saja Peminat Rute Merpati?)
Selain hitung-hitungan bisnis, ternyata tidak semua bandara yang sebelumnya dilintasi Merpati mampu menampung pesawat Garuda. Maklum saja, selama ini Merpati banyak melayani rute perintis di daerah terpencil. "Rute yang kami ambil adalah rute yang bisa menampung pesawat Garuda," katanya kepada Tempo, Ahad, 2 Maret 2014.
Untuk diketahui, Merpati yang berhenti beroperasi pada Januari 2014 meninggalkan 19 rute tunggal. Rute tersebut menghubungkan Pulau Maluku, Sulawesi, Papua, dan Nusa Tenggara. Beberapa di antaranya Ambon-Labuha, Biak-Sorong, Bima-Makassar, Labuhan Bajo-Maumere, Makassar-Maumere, dan Makassar-Merauke.
Menurut Pujo, kebanyakan dari rute tersebut tidak cocok dengan pesawat milik Garuda. "Sebagian besar masih harus diarungi dengan pesawat baling-baling,” katanya.
NURUL MAHMUDAH
Berita Bisnis Terpopuler
Produk Palestina Mulai dari Krupuk sampai Marmer
Holcim Fokus Garap Pasar Retail
Tahun Ini, Holcim Genjot Produksi 40 Persen
Berita terkait
Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan
4 hari lalu
Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.
Baca SelengkapnyaTraveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan
8 hari lalu
Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.
Baca SelengkapnyaTony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia
9 hari lalu
Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.
Baca SelengkapnyaAlasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih
13 hari lalu
Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.
Baca SelengkapnyaMaskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran
15 hari lalu
Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.
Baca SelengkapnyaAlasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan
15 hari lalu
Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan
Baca SelengkapnyaMaskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya
18 hari lalu
Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik
Baca SelengkapnyaSetelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah
20 hari lalu
Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.
Baca SelengkapnyaAturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan
26 hari lalu
Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside
Baca SelengkapnyaAmankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?
27 hari lalu
Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.
Baca Selengkapnya