TEMPO.CO , Jakarta - Pelaksana Tugas Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Johanes Widjonarko, mengatakan lifting minyak bumi Indonesia tahun ini memang tidak dapat mencapai target yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2014 yaitu 870 ribu barel per hari. Ia mengatakan, sebenarnya SKK Migas sudah berupaya melakukan optimalisasi dari seluruh program yg bisa dilakukan agar dapat memproduksi minyak tambahan.
"Dari hasil yang sudah kami setujui berdasarkan pembahasan rencana kerja anggaran bersama kontraktor kontrak kerjasama, kita akan mencapai produksi 804 ribu barel per hari," kata Widjonarko usai mengikuti rapat koordinasi energi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat, 28 Februari 2014.
Menurutnya, akan ada tambahan minyak 9 ribu barel per hari berdasarkan optimalisasi dari seluruh program yang sudah diinvestarisasi. Dengan penambahan 9 ribu barel minyak tersebut diharapkan produksi minyak tahun ini mencapai 813 ribu barel perhari.
"Saya kira memang itu angka yang konservatif karena lapangan-lapangan kita sudah cukup major dan tidak ada temuan baru yg cukup besar," tambah dia. Merosotnya target lifting minyak bumi Indonesia terjadi akibat tidak adanya temuan sumur-sumur minyak baru dalam beberapa tahun terakhir. (Baca pula: SKK Migas Kewalahan Genjot Lifting Minyak ).
Widjonarko mengatakan blok Cepu yang sebelumnya ditargetkan dapat beroperasi mulai Juli tertunda lagi. "Cepu akan berproduksi November 2014. Itu schedule terakhir yang sudah kami bahas mendalam dengan pihak Cepu Limited," ujar Johanes.
Target produksi awal yang dapat dihasilkan oleh blok Cepu 26 ribu barel perhari. Secara bertahap produksi minyak Cepu dapat meningkat menjadi 80 ribu barel dan kemudian mencapai puncaknya di 165 ribu barel pada 2015 mendatang.
MAYA NAWANGWULAN
Berita Lain:
Chatib Minta OJK Restui Pembukaan Data Bank
PT KAI Buka Layanan Angkutan Barang ke Tanjung Mas
Kabar Gembira, Tunjangan Beras Pensiun Naik
Ekonomi Kuat, Nilai Baru Rupiah Rp 11.600
Berita terkait
Pengeboran 849 Sumur hingga Akhir 2023, SKK Migas: Produksi Gas Meningkat 1,3 Persen
12 Desember 2023
SKK Migas mencatat peningkatan angka produksi minyak di tahun ini.
Baca SelengkapnyaKontrak yang Diteken di Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Tembus Rp 20,2 T
26 November 2023
SKK Migas mengungkapkan total nilai kontrak antarperusahaan dalam negeri yang ditandatangani di Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III 2023 Jakarta
Baca SelengkapnyaSKK Migas: Nilai Investasi Eksplorasi Minyak dan Gas Tahun Ini US$ 1,7 Miliar, Tertinggi sejak 2016
23 Januari 2023
SKK Migas akan melakukan eksplorasi minyak dan gas di 57 sumur dengan nilai investasi mencapai US$ 1,7 miliar. Tertinggi sejak 2016.
Baca SelengkapnyaSKK Migas Targetkan Pengeboran 57 Sumur Eksplorasi, Bertambah 90 Persen
19 Januari 2023
SKK Migas menargetkan pengeboran sebanyak 57 sumur eksplorasi tajak pada 2023, meningkat 90 persen dibanding capaian tahun 2022.
Baca SelengkapnyaKepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar
23 November 2022
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan industri hulu minyak dan gas (migas) membutuhkan investasi yang cukup besar.
Baca SelengkapnyaSKK Migas Berencana Digitalisasi Proses Lifting hingga Eksplorasi
13 November 2019
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, industri hulu Migas juga perlu melakukan inovasi dalam cara mengeksplorasi hingga cara produksi.
Baca SelengkapnyaEmpat Strategi SKK Migas Kejar Target Produksi 1 Juta Barel
11 Oktober 2019
SKK Migas menargetkan produksi migas 1 juta barel per hari pada 2030.
Baca SelengkapnyaImpor Minyak Turun 52 Persen, Pertamina Hemat Rp 20 Triliun
2 Mei 2019
Pertamina mengurangi impor minyak hingga 52 persen sehingga mampu berhemat Rp 20 triliun lebih.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Membaik, Produsen Gelontorkan Investasi
10 Januari 2018
Produsen minyak dan gas bumi kelas dunia menyambut perbaikan harga Minyak Dunia dengan menggenjot investasi.
Baca SelengkapnyaESDM: Produksi Minyak Sulit Bertambah
9 Januari 2018
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan produksi minyak bumi pada tahun ini sulit bertambah.
Baca Selengkapnya