Akhir Pekan, Rupiah Melesat 58 Poin  

Jumat, 28 Februari 2014 16:14 WIB

Ilustrasi Rupiah. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Persepsi pelaku pasar yang melihat bahwa pengurangan stimulus bank sentral Amerika Serikat (The Fed) tidak akan berlangsung agresif membuat rupiah masih berada dalam tren penguatan.

Pada transaksi pasar uang hari ini, rupiah kembali mengalami apresiasi 58 poin (0,50 persen) ke level 11.608 per dolar Amerika Serikat (AS).

Analis dari PT Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir, mengatakan pelaku pasar merespons positif pernyataan Gubernur The Fed, Janet Yellen, yang masih mempertimbangkan data-data ekonomi AS sebelum mengambil keputusan pemangkasan stimulus.

“Belum pulihnya indikator data ketenagakerjaan di AS meyakinkan pelaku pasar bahwa kebijakan pemangkasan stimulus tidak akan berlangsung agresif,” katanya.

Ekspektasi tersebut kemudian mendorong pelaku pasar untuk kembali mengoleksi aset-aset yang lebih berisiko di pasar berkembang. Hal inilah yang mendorong bursa saham global masih berada dalam tren penguatan dalam beberapa hari terakhir.

Sentimen positif dari pernyataan The Fed juga mengurangi kekhawatiran pelaku pasar atas perlambatan ekonomi ketika indeks PMI manufaktur Cina terus mengalami koreksi mendekati level 50,2.

Di sisi lain, menurut Zulfirman, posisi rupiah juga ditopang perbaikan data ekonomi domestik. Surplus neraca perdagangan yang terjadi sejak Desember menambah keyakinan pelaku pasar bahwa ekonomi dalam negeri masih kuat. “Perbaikan data neraca perdagangan juga memicu perbaikan data transaksi berjalan.”

Posisi mata uang Asia bervariasi hingga 16.00 WIB. Won menguat 0,13 persen ke 1.067,6 per dolar AS, dolar Singapura melemah 0,25 persen ke 1,2672 per dolar AS, yuan melemah 0,27 persen ke 6,1451 per dolar AS, dan ringgit menguat 0,07 persen ke 3,2778 per dolar AS.




PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

7 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

7 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

8 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

8 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

9 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya